Fimela.com, Jakarta Membahas kisah dan cerita tentang ayah memang tak ada habisnya. Begitu banyak momen tak terlupakan yang kita miliki bersama ayah tercinta. Mulai dari momen paling bahagia hingga momen paling sedih. Setiap hal yang berkaitan dengan ayah selalu berkesan seperti tulisan kiriman Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba Share Your Stories November 2021 Surat untuk Ayah berikut ini.
***
Oleh: Julita Sari
Papa, betapa aku sangat mencintaimu. Engkaulah sosok laki-laki yang pertama kudengar suara azannya di telingaku saat aku lahir. Papa menyayngiku sepenuh hati. Engkau memang tidak pernah menyusuiku dan tidak melahirkanku tapi engkau yang telah banyak mengajariku segala hal yang terbaik untukku.
Engkau menjaga, merawatku, mendidik, dan bermain bersama saat aku masih kecil sampai aku tumbuh menjadi seorang perempuan dewasa yang papa sayangi seperti sekarang ini. Walaupun aku sudah dewasa aku tetap gadis kecil di hadapanmu. Engkau tidak pernah lelah dan tidak pernah menyerah banting tulang, bekerja keras, untuk menghidupi kelurga kita. Terima kasih papa engkau pahlawanku yang pengorbanannya belum bisa aku balas.
Papa saat tubuhmu mulai menua, keriput dan lelah untuk bekerja engkau terbaring sakit pah. Aku sedih melihatmu terbaring tak berdaya. Aku dan mama dan keluarga membawa papa berobat ke mana-kemana terapi, bolak-balik ke rumah sakit dan terakhir papa bilang ingin jalan-jalan ke Pekanbaru.
What's On Fimela
powered by
Semua adalah Takdir-Nya
Sampai akhirnya Minggu siang papa menghembuskan napas terakhir. Papa dipanggil oleh Allah SWT dan papa meninggalkan kami sekelurga pah. Kalau aku pun tersadar bahwa ada yang lebih menyayangi papa, yaitu Allah SWT.
Papa adalah cinta pertamaku sekaligus patah hati terhebatkku. Hatiku hancur, duniaku pun runtuh seakan semua itu hanya mimpi buruk. Ya Allah aku mohon lapangkan kuburnya, terima amal ibadahnya, tempatkan papa di surga-Mu yang terindah.
Pa, aku rindu sekali ingin rasanya aku bertemu papa, memeluk papa erat, bercanda tawa lagi dan aku ingin bercerita banyak pa kepadamu
Pa, anak perempuan terakhirmu ini sekarang sudah menjadi seorang istri dan seorang ibu. Ini cucu papa perempuan pa, cantik, sehat, selalu ceria seperti papa. Waktu terus berlalu dan aku pun mulai bangkit tanpa ada papa lagi di sampingku dan aku mulai ikhlas menerima semua takdir yang telah diberikan Allah SWT.
Mama sehat walafiat, Pa. Terima kasih, Pa atas semua jasa, pengorbanan, dan jerih payah papa yang tak mengenal batas waktu dan tidak pernah mengeluh serta lelah sosok papa tidak akan pernah bisa tergantikan dengan siapa pun. Aku mencintamu sama seperti aku mencintai mama juga.
#ElevateWomen