John Mayer Buka Suara Soal Ujaran Kebencian dari Penggemar Taylor Swift Kepadanya

Fimela Reporter diperbarui 29 Nov 2021, 06:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Perilisan album Red (Taylor’s Version) milik Taylor Swift ternyata berdampak buruk bagi beberapa pihak. Salah satunya adalah John Mayer yang mendapat ujaran kebencian setelah album tersebut dirilis.

Musisi 44 tahun tersebut menerima semua kebencian tersebut di media sosialnya. Salah satu pesan yang paling menyakitkan adalah ketika seorang penggemar Taylor mendoakannya agar cepat meninggal. 

“Aku harap kamu tersedak sesuatu,” ujar seorang pengguna Instagram kepada John Mayer dengan nama akun @hoeforloyaylor. Pesan tersebut juga diikuti dengan kata-kata kasar dalam Bahasa Inggris.

2 dari 3 halaman

Tanggapan John Mayer

Salah satu lagu yang ditujukan Taylor pada John adalah “Dear John”. (Scott Roth/Invision/AP)

Untungnya, John cukup sabar menanggapi kebencian tersebut. Ia bahkan merasa bingung apa penyebab dari semua kebencian ini ditujukan padanya.

“Saya telah menerima begitu banyak pesan seperti ini dalam beberapa hari terakhir. Saya tidak kesal, saya hanya cenderung ingin tahu dan merasa harus bertanya. Apakah Anda benar-benar berharap saya mati?” tulis John menjawab pesan tersebut.

3 dari 3 halaman

Minta Maaf

John Mayer (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Mengetahui pesannya dibalas oleh John, penggemar tersebut justru meminta maaf dan mengatakan ia tidak bermaksud meminta John cepat meninggal. Penggemar tersebut mengaku tidak mengira pesannya akan dibaca oleh orang terkenal seperti John.

“Jadi itu hal yang menyenangkan yang dilakukan orang tanpa memperhitungkan bahwa saya mungkin melihatnya dan terpengaruh olehnya?” lanjut John.

John dan Taylor berkencan pada 2009 sebelum akhirnya berpisah setahun kemudian. Semenjak album Red (Taylor’s Version) dirilis, beberapa mantan kekasih Taylor menjadi incaran netizen. Dua di antaranya adalah John Mayer dan Jake Gyllenhaal. Penyebabnya karena lagu-lagu tersebut berisi sindiran kepada mantan kekasih Taylor.

 

Penulis: Nathania Marisa