10 Mitos dan Keyakinan Pernikahan Menarik di Seluruh Dunia

Anisha Saktian Putri diperbarui 13 Des 2021, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Mitos dan kepercayaan telah diturunkan dari generasi ke generasi, baik itu budaya, makanan, hingga pernikahan.

Berbicara tentang pernikahan, setiap negara memiliki adat dan tradisinya masing-masing. Misalnya di India, kami dipercaya hujan di hari pernikahan adalah pertanda baik. Bahkan di Indonesia mencari tanggalan baik ketika menikah.

Merangkum berbagai sumber, berikut ini beberapa mitos dan kepercayaan pernikahan di seluruh dunia. Apa saja?

2 dari 11 halaman

1. Italia

pernikahan Italia/ dok.lea-annbelter.com

Di Italia memacahkan roti di atas kepala pengantin membawa keberkahan. Pada pesta pernikahan, adalah kebiasaan untuk memecahkan roti di atas kepala pengantin perempuan Italia.  Remah-remah dikatakan membawa keberuntungan untuk pernikahan. 

Tradisi tersebut akhirnya berkembang menjadi pemotongan kue. Adapula yang mengatakan kerudung pengantin atau veil dapat menangkah kejahatan. Veil adalah suatu keharusan bagi setiap pengantin Italia.  Alasan di baliknya ialah untuk mengusir roh jahat dan menjaga keberuntungan tetap utuh. 

3 dari 11 halaman

2. Jepang

Pernikahan Jepang/dok. alexandre unsplash

San san kudo adalah upacara berbagi sake. Sebuah kepercayaan umum dalam pernikahan Shinto dan Buddha Jepang, pengantin mengambil tiga teguk sake dari tiga cangkir bertumpuk, diikuti oleh orang tua.

Tiga yang pertama adalah representasi dari tiga pasangan: pengantin, orang tua pengantin wanita, dan orang tua pengantin pria. Tiga berikutnya mewakili kelemahan manusia dari kebencian, nafsu, dan ketidaktahuan.

4 dari 11 halaman

3. Inggris

Pernikahan Inggris/dok. annie

Tradisi Inggris percaya bahwa Rabu adalah "hari terbaik" untuk menikah, meskipun Senin menandakan kekayaan dan Selasa adalah untuk kesehatan yang baik.

5 dari 11 halaman

4. Yunani

Pernikahan/dok. Unsplash Zoriana

Dalam tradisi Yunani, pengantin perempuan menyelipkan sebongkah gula ke dalam sarung tangan pernikahan mereka untuk keberuntungan.

Rombongan Pengantin di Yunani dipilih dalam set angka ganjil – tiga, lima dan tujuh. Mereka percaya ini membawa keberuntungan.

6 dari 11 halaman

5. Kolumbia

Wedding shoes/dok. Unsplash marc-a

Pernah memimpikan pangeran dengan baju besi yang bersinar bernyanyi untukmu di bawah jendela? Di columbia, alunan musik tradisional dari mempelai pria hingga tunangannya menandai dimulainya perayaan pernikahan.  

Sama seperti lemparan bunga pada pernikahan, pria Kolombia meletakkan satu sepatu di bawah gaun pengantin.  Yang dia pilih adalah yang berikutnya dalam antrean untuk menikah.

7 dari 11 halaman

6. Filipina

Filipina wedding/dok. Brides

Dianggap sial bagi saudara kandung untuk menikah di tahun yang sama. Untuk menambah nasib buruk, menunda pernikahan juga dikatakan membawa pertanda buruk.

Sama seperti pernikahan India, hujan di hari pernikahan adalah surga yang menghujani pengantin.

8 dari 11 halaman

7. Rusia

Rusia/unsplash Nikolay

Jika diundang ke pesta pernikahan di Rusia, jangan khawatir ketika tamu lain mencuri pengantin wanita dari pengantin pria. Tradisi ini sangat menyenangkan. Para tamu bahkan meminta uang tebusan untuk pengantin wanita yang harus dibayar oleh pengantin pria.

9 dari 11 halaman

8. Indonesia

Konflik jelang pernikahan./Copyright shutterstock.com

Di Indonesia sendiri mencari tanggal beruntung adalah tradisi turun temurun dalam pernikahan yang disebut weton. Sering digunakan untuk menunjuk ramalan yang berasal dari kebudayaan Jawa berdasarkan perayaan hari kelahiran dalam perhitungan kalender Jawa. Bagi masyarakat Jawa, saat akan melangsungkan pernikahan maka ada perhitungan weton untuk menentukan kecocokan pasangan.

Perhitungan weton itu bisa diramalkan bagaimana nasib kehidupan pasangan tersebut. Bisa berjodoh atau juga tidak cocok. Namun, hasil weton yang memperlihatkan ketidakcocokkan membuat beberapa masyarakat percaya jika pernikahan tersebut sebaiknya dibatalkan.

10 dari 11 halaman

9. Swedia

Ilustrasi pernikahan anak/copyright shutterstock

Pengantin perempuan di negara Nordik menambahkan beberapa logam berat ke alas kaki mereka. Menurut situs web Stockholm Your Living City, ayah dari pengantin perempuan memberi putrinya koin perak untuk dimasukkan ke dalam sepatu kirinya, sementara Ibu menawarkan koin emas untuk haknya. Ini dimaksudkan untuk memastikan dia tidak akan pernah pergi tanpanya.

11 dari 11 halaman

10. Polandia

Pernikahan/dok. Unsplash Hanna Busing

Calon istri di Polandia juga harus memperhatikan alas kaki mereka. Tradisi menyatakan bahwa jika mereka memakai sepatu hak terbuka, kekayaan dan kekayaan masa depan mereka akan terbang melalui pembukaan. Untungnya, mereka memiliki kesempatan untuk meraup uang ekstra. Ketika Tuan dan Nyonya yang baru keluar dari gereja, para tamu menghujani mereka dengan koin yang harus mereka ambil untuk memastikan masa depan yang sejahtera.

#elevate women