Fimela.com, Jakarta Ketika melihat bentuk tubuh banyak orang, mungkin kamu menyadari bahwa ada beberapa orang yang memiliki tubuh kurus sepanjang hidupnya, tidak pernah berubah bertambah gendut atau mengalami kenaikan berat badan.
Kalau pun mengalami kenaikan berat badan, itu akan turun dengan cepat sehingga tubuh mereka tetap ramping dan seringkali, bikin banyak orang iri. Banyak dari kita mungkin sering bercanda "andaikan bisa mentransfer lemak ke tubuhmu ya".
Tipe tubuh setiap orang bisa dijelaskan secara ilmiah, termasuk orang-orang yang tak pernah gemuk ini. Dilansir dari Live Science, Kathleen Melanson, seorang profesor ilmu gizi dan makanan di University of Rhode Island mengatakan bahwa tidak ada jawaban sederhana untuk ini.
Faktor kebiasaan makan jadi penentu tubuh kurus
"Ada faktor genetik, nutrisi, dan bahkan perilaku atau kebiasaan makan yang terlibat di sini, dan sejauh mana masing-masing faktor tersebut berperan juga bervariasi pada setiap individu," ungkapnya.
Salah satu faktor yang jarang disadarai namun sebenarnya sangat memegang peran penting dalam bertambahnya berat badan adalah persepsi. Orang mengira orang-orang yang kurus bisa makan apapun yang ia suka tanpa menambah berat badan. Sebenarnya, mereka makan lebih sedikit dari orang pada umumnya.
Orang-orang yang kurus bisa jadi tak tahan makan banyak. Mereka makan apa pun yang disuka dalam porsi kecil, atau tak pernah bisa menghabiskan makanannya. Atau bisa jadi mereka mengunyah makanan mereka dengan perlahan, lalu berhenti setelah beberapa gigitan karena merasa sudha kenyang.
Gaya hidup dan genetik juga menentukan berat badan
Aktivitas fisik juga dapat membuat perbedaan, dan itu tidak harus dilakukan dengan cara olahraga setiap hari. Orang-orang yang punya pekerjaan aktif yang menuntut kegarakan fisik yang intens, entah itu jalan mondar-mandir, mengangkat barang atau bahkan mengurus anak dan membereskan rumah, menjadi tanda adanya pembakaran kalori lebih banyak dibanding yang kerjanya hanya duduk saja.
Gerakan ekstra itu juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga kalori tidak ditumpuk dan diubah menjadi lemak. Semakin banyak bergerak, maka semakin banyak mitokondria di dalam sel-sel otot, dan semakin mudahlah kalori diubah sebagai energi. Lebih banyak mitokondria, berarti semakin banyak kalori yang bisa dibakar oleh tubuh.
Genetika dapat berperan dalam kecenderungan seseorang untuk menambah atau menurunkan berat badan. Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Genetics, sebanyak 1.622 orang sehat dengan indeks massa tubuh (BMI) rendah, 1.985 orang dengan obesitas berat dan 10.433 orang dengan berat badan normal diuji. Peneliti menemukan bahwa peserta kurus memiliki lebih sedikit gen yang terkait dengan obesitas. Namun tidak serta merta ia bisa bebas dari obesitas, kemungkinan itu ada namun kecil.
Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa tubuh kurus seumur hidup yang dimiliki orang-orang tertentu memiliki banyak faktor, mulai dari kebiasaan makan, aktivitas fisik, persepsi hingga genetik, memegang peran penting dalam menentukan seseorang cenderung kurus atau tidak.
#ElevateWoman with Fimela