Jasa Robot Pengantar Makanan Meningkat di AS selama Pandemi COVID-19

Annissa Wulan diperbarui 16 Nov 2021, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Jasa pengiriman makanan dengan robot sudah bukan cerita fiksi lagi, terutama di Amerika Serikat. Ratusan robot kecil setinggi lutut bisa membawa sekitar 4 pizza besar, telah menjadi pemandangan cukup umum di kampus-kampus dan trotoar kota.

Robot yang sedang dalam pengujian jumlah terbatas sebelum pandemi COVID-19, popularitasnya meningkat pesat, karena perubahan preferensi menjadi pengiriman tanpa kontak langsung dan kekurangan tenaga kerja. Patrick Sheck, seorang mahasiswa di Universitas Bowling Green, Ohio adalah pengguna rutin jasa robot pengantar makanan.

Menurut Patrick, robot ini telah menjadi bagian dari keluarga Bowling Green. Mereka dikenal di seluruh kampus dan bisa berbaur dengan baik dengan mahasiswa di sana, seperti dilansir dari liputan6.com.

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Jasa robot pengantar makanan

Ilustrasi robot. Foto: unsplash.com.

Seorang profesor bisnis di Universitas Michigan bernama Erik Gordon juga memberikan alasan mengapa jasa robot pengantar makanan ini bisa begitu diminati. Menurutnya, popularitas jasa ini dikarenakan oleh dua hal, yaitu COVID-19 dan kekurangan tenaga kerja.

Starship Technologies, perusahaan pemilik robot-robot ini menyatakan bahwa belum lama ini telah menyelesaikan pengiriman makanan yang ke 2 juta kali. Starship Technologies memiliki lebih dari 1.000 robot pengantar makanan, dari 250 di tahun 2019.

Robot-robot ini mengantarkan makanan di 20 kampus Amerika dan 25 kampus lainnya akan segera ditambahkan. Mereka juga beroperasi di Milton Keynes Inggris, Modesto California, dan Tallin Estonia.

3 dari 3 halaman

Jasa robot pengantar makanan

Ilustrasi robot. Foto: unsplash.com.

Desain robotnya bervariasi, ada yang memiliki 4 roda dan 6 roda, kamera, sensor, GPS, dan pemindai laser untuk menavigasi trotoar, bahkan menyeberang jalan secara mandiri. Robot-robot ini bisa bergerak sekitar 8km/jam dan ada operator jarak jauh yang mengawasi beberapa robot sekaligus, namun mereka mengakui jarang harus menjalankan manual untuk menginjak rem atau belok guna menghindari rintangan.

Dengan tenaga listrik, robot-robot ini harus mengisi ulang tenaganya secara teratur. Selain itu, kekurangan dari jasa robot ini adalah mereka berjalan lambat dan umumnya berada dalam radius kecil yang telah dipetakan sebelumnya.

Pesanan pengiriman makanan di Amerika melonjak 66% di tahun terakhir ini. Permintaan pengiriman makanan dengan robot ini diperkirakan akan tetap tinggi, bahkan setelah pandemi COVID-19 mereda, karena para pelanggan sudah terbiasa dengan kenyamanan.

#Elevate Women