Fimela.com, Jakarta Fasya Rafrita merupakan gitaris perempuan yang gemar meng-cover lagu-lagu di akun media sosialnya @fasyay. Mahasiswa S2 Universitas Negeri Malang Jurusan Teknik Sipil itu dikenal mengoleksi beberapa jenis gitar, salah satunya produksi UMKM dari Ivan Guitar Studio (IGS)
Fasya mengaku mengaumi setiap aspek dari gitar besutan IGS memiliki ciri gambar lumba-lumba tersebut. Mulai dari pengerjaan yang detail dan rapi sesuai, dan customized.
“Ivan Guitar Studio (IGS) adalah gitar terkeren yang Saya miliki. Bukan hanya dari kualitas sound dihasilkan tapi semua aspeknya," ujar Fasya.
Fasya, yang menekuni alat musik gitar sejak SMP ini, mengenal Ivan Guitar Studio secara tak sengaja. Saat itu, ia melihat salah satu posting-an di media sosial Facebook, tentang gitar akustik yang langsung membuatnya jatuh cinta.
What's On Fimela
powered by
Butuh Waktu 8 Bulan
Ternyata untuk mendapatkan satu gitar dari Ivan Guitar Studio tak mudah. Ia harus bersabar karena produk handmade, sehingga harus melalui proses inden.
Setidaknya butuh waktu delapan bulan, sampai gitar produksi IGS sampai di tangannya. Menurutnya, penantian panjangnya tak sia-sia.
Begitu tiba dan dicoba, kualitas didapat jauh di atas ekspektasi. Ia merasakan bahwa gitar lokal ini tak kalah keren dengan gitar produksi luar negeri.
"Selama pengalamannya nge-band, gitar yang diproduksi Ivan Guitar Studio lebih baik dari gitar bermerek seharga puluhan juta," tutupnya.
#ElevateWomen