Fimela.com, Jakarta Botox sejak lama telah menjadi pilihan alternatif bagi banyak perempuan yang ingin memiliki kulit kencang. Dengan Botox, penuaan bisa dimanipulasi walau hanya secara tampak, tidak benar-benar menghentikan penuaan.
Disadur dari Byrdie.com (15/11/2021), Botox merupakan racun saraf yang untuk sementara “mencegah komunikasi antara saraf dan otot,” ujar dokter kulit Mara Weinstein, MD. Maka, cara kerja Botox adalah melumpuhkan otot yang disuntikan, biasanya untuk jangka waktu tiga sampai enam bulan.
Bagi perempuan yang ingin melakukan suntik Botox, pasti banyak yang mempertanyakan apa efek jangka panjang dari Botox. Tapi sebenarnya, efek bagi setiap orang bisa bervariasi. Terlebih lagi belum banyak penelitian yang membahas tentang keberhasilan dan keamanan jangka panjang dari Botox.
Tapi, berikut ini adalah penjelasan mengenai efek jangka panjang dari Botox menurut dokter kulit ternama yang dilansir dari Byrdie.com.
What's On Fimela
powered by
Efek Jangka Panjang Botox
1. Otot Wajah Terbiasa Tidak Membuat Ekspresi
Setelah menggunakan Botox secara terus menerus selama bertahun-tahun, otot akan menjadi terlatih untuk tidak membuat ekspresi yang membentuk kerutan secara agresif. Weinstein mengatakan, "Setelah kamu terbiasa membuat sedikit gerakan pada dahi setelah neurotoksin, kamu akan lebih memikirkan gerak wajahmu setelah Botoxnya menghilang."
2. Melemahkan Otot
Seperti yang sudah disinggung sedikit tadi, bahwa setelah menyuntikkan Botox, otot wajah akan akan mengalami pengurangan penggunaan. Menurut ahli bedah kulit legendaris Patricia Wexler, MD, apabila Botox dilakukan secara rutin dan dalam waktu lama, pada akhirnya otot-otot wajah akan mengalami atrofi karena kurangnya penggunaan. Sedangkan otot yang tidak disuntikkan Botox, akan bekerja secara normal.
3. Membuat Kulit Tampak Lebih Tipis
Dokter Wexler mengatakan bahwa beberapa pasien mengeluhkan penipisan kulit yang terlihat setelah bertahun-tahun menggunakan Botox. Ini bukan hal yang sering terjadi, tapi bagi orang yang menggunakan Botox di usia yang terlalu muda seperti di awal usia 20-an, dapat berisiko mengalami efek samping ini.
Efek Jangka Panjang Botox
4. Dapat Menghasilkan Perubahan Warna atau Tekstur Ringan
Ada kasus bagi beberapa orang yang mengalami penipisan kulit, mereka melihat gelombang di atas otot yang disuntikkan Botox. Selain itu, ada pula perbahan warna. Untungnya, menurut Wexler, efek samping ini dapat dicegah dengan mengubah pola injeksi untuk memberikan toksin dalam jumlah lebih kecil dalam distribusi yang lebih seragam untuk mendapatkan efek yang sama tanpa masalah serupa, ataupula dengan menghentikan toksin untuk waktu yang lama.
5. Membutuhkan Lebih Sedikit Botox Seiring Waktu
Penggunaan Botox selama bertahun-tahun mungkin akan membuatmu membutuhkan perawatan yang semakin sedikit seiring waktu. Dengan frekuensi dan jumlah yang tepat, otot menjadi lemah dan dengan itu, kamu tidak membutuhkan Botox sebanyak atau sesering sebelumnya. Tapi menurut dokter Michele Farber, MD., ketika otot sudah terlatih untuk tidak bergerak, itu akan membantu proses penuaan agar mencegah keriput.
6. Efeknya Bertahan Setelah Berhenti
“Banyak orang takut wajah mereka akan berkerut secara dramatis ketika mereka menghentikan Botox. Jika kamu memilih untuk tidak melanjutkan Botox, otot-otot yang tidak digunakan saat Botox aktif dapat menunda proses penuaan; mengurangi gerakan saat disuntikkan, memperlambat pembentukan kerutan," jelas Farber. Jadi, kulit tidak akan menciptakan garis-garis keriput dalam sekejap. Kamu masih akan menikmati penampilan saat itu, tergantung pada berapa lama kamu menjalankan Botox.
Semua efek samping jangka panjang ini bisa berbeda-beda bagi setiap orang. Semoga penjelasan di atas dapat membantu pertimbanganmu jika ingin memakai Botox.
*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.