Fimela.com, Jakarta Siapa bilang karpet hanya bisa digunakan sebagai alas di depan pintu? Karpet bisa dijadikan sebagai media atau bidang karya seni yang unik.
Moire Rugs membuktikan keunikan seni di atas karpet lewat pameran Floor Fairy Tales Vol. 2. Mengambil tema "A Bespoke Rugs", pameran yang digelar di Ashta District 8 ini menggeser fungsi karpet menjnadi bidang karya kreatif dan seni.
Di pameran kali ini, Moire Rugs menggandeng enam desainer lokal dan dua seniman internasional untuk menggarap karya seni di atas karpet premium. Di antaranya adalah Shirley Gouw, Nelson Liaw, Randy Halim, Severiano, Sandy Karman, dan Ong Cen Kuang.
Selain iu, ada juga Alexander Lamont yang merupakan desainer dan craftsman asal Inggris. Moire Rugs juga menggandeng seniman grafiti Cyril Kongo yang karyanya menggabungkan banyak elemen visual, seperti warna, huruf, dan grafis sagai media ekspresinya.
Penggarapan dengan teknik profesional
"Moire Rugs memberi kebebasan bagi semua desainer untuk mengekspresikan intepretasi kreatif dan personal mereka. Hal ini membuat koleksi yang dipamerkan terasa lebih intimate, terasa lebih dekat dengan pemikiran-pemikiran para desainer," ungkap Tama Florentina, Creative Director Moire Rugs.
Keragaman teknik produk dan profesionalisme yang membantu para desainer untuk mewujudkan produk seperti yang mereka banyakan sebelumnya.
Meski karpet bukanlah media berkarya yang biasa dikerjakan, ternyata masing-masing desainer mengalami tantangan yang menyenangkan. Berawal dari ide dan konsep, pemilihan warna, bahan, dan teknik produksi menjadi sangat menentukan hasil akhir.
Bermain tekstur dan pola
Masing-masing desainer memiliki sudut pandang sendiri yang mengintepretasikan DNA dan karakter yang menjadikan pameran ini nampak beragam dan atraktif.
Setiap karpet memiliki cerita, ekspresi, dan perjuangan masing-masing. Yang kemudian mampu memukau para peminatnya secara visual. Ketika dilihat lebih dekat, kamu akan melihat permainan tekstur dan pola yang unik untuk bisa dinikmati.
Simak video berikut ini
#elevate women