Magnificent Government Office – MRT: Penyedia Transportasi Modern

Ayu Puji Lestari diperbarui 09 Nov 2021, 17:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Ide pembangunan MRT pertama kali tercetus pada tahun 1985 oleh BJ. Habibie. Karena satu dan banyak hal, pembangunannya sempat terhenti cukup lama. Sekitar tahun 1996, pembangunan pertama MRT namun terhenti karena krisis moneter.

Tahun 2005 setelah terdapat kejelasan proyek tersebut. Dengan komitmen untuk mengembangkan dan mendorong perekonomian nasional, PT MRT Jakarta terus berinovasi. Jalur pertama MRT Jakarta pertama kali dioperasikan 24 Maret 2019, menjadikannya sebagai layanan moda transportasi modern pertama di Indonesia.

MRT terus berupaya untuk menjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan. MRT juga berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas, pengurangan kemacetan, dan pengembangan sistem transit perkotaan.  Beragam kemudahan dan fasilitas yang baik, terus diupayakan oleh PT MRT Jakarta demi terwujudnya transportasi modern.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Menjadi Sentra Wisata Kuliner

Penumpang menunggu untuk menaiki kereta MRT di Stasiun MRT, kawasan Jakarta, Senin (15/2/2021). Mulai 11 Februari 2021, PT MRT Jakarta (Perseroda) memberlakukan jadwal operasional kereta pukul 05.00-22.00 WIB pada Senin-Jumat dan di akhir pekan mulai pukul 06.00-22.00 WIB. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kemudahan akses yang ditawarkan oleh MRT, membuat banyak lapisan masyarakat yang akhirnya berpindah ke moda transportasi umum. Tak hanya itu, naik MRT menjadi kewajiban gaya hidup masyarakat Jakarta.

MRT juga menjadi tempat bertemunya pecinta kuliner. Salah satu pencetusnya adalah akun Dari Halte ke Halte. Akun ini membagikan beberapa rekomendasi kuliner di sekitar stasiun MRT. Banyaknya orang yang penasaran menjadikan MRT populer bagi banyak masyarakat. Siapa yang tidak tertarik untuk berkeliling Jakarta dan kulineran seru dengan naik MRT?

Calon penumpang mengenakan masker saat menunggu datangnya kereta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (6/4/2020). PT MRT Jakarta tak akan menerima penumpang tanpa menggunakan masker seusai seruan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Saat ini, MRT Jakarta menggunakan kereta rel listrik yang diproduksi oleh konsorsium Nippon Sharyo dari Jepang. Rangkaian kereta ini dikenal juga dengan nama Ratangga yang diambil dari kitab karangan Mpu Tantular. Kata Ratangga ini memiliki arti kendaraan beroda, kereta, atau kereta perang dalam bahasa Jawa Kuno. Setiap rangkaian terdiri atas enam kereta dengan kereta yang terletak paling depan dan paling akhir memiliki kabin masinis. Kereta ini mulai dikerjakan di Jepang pada tahun 2015 dan mulai didatangkan ke Indonesia pada tahun 2018. Rangkaian kereta ini dioperasikan secara otomatis menggunakan sistem persinyalan CBTC dengan operasi kereta otomatis (ATO) di tingkat GoA 2 (STO).

Dengan segala kelebihannya, di perayaan ulang tahun FIMELA ke-11, iQiyi masuk menjadi salah satu nominasi dalam kategori Magnificent Government Office dalam penghargaan Magnificent 11 Award. Untuk memberikan dukungan kepada MRT untuk memenangkan penghargaan tersebut, silakan klik di sini.