Fimela.com, Jakarta Setelah mengumumkan akan memulai studi tentang obat antivirus untuk menangkal Covid-19, Pfizer kembali melaporkan jika hasil uji coba pil anti-Covd-19. Produsen obat-obatan medis asal AS tersebut mengklaim jika hasil eksperimental obat buatannya mampu menurunkan kemungkinan rawat inap atau kematian bagi orang dewasa yang berisiko penyakit parah hingga 89 persen.
"Perusahaan ini mengumumkan hasil uji coba pil antivirus yang mampu memangkas risiko COVID-19 parah hingga 89%. Pil ini akan menjadi senjata baru dalam perang melawan pandemi dan akan tersedia secara global secepat mungkin," tulis perusahaan tersebut, seperti dikutip NBCNews, melansir dari Liputan6.com.
Pengumuman tersebut juga diunggah oleh perusahaan Pfizer melalui website resminya. Klaim Pfizer sendiri melampaui pil Merck & Co Inc (MRK.N), molnupiravir, yang bulan lalu dinyatakan mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit untuk pasien COVID-19 yang berisiko tinggi berpenyakit serius.
What's On Fimela
powered by
Cara minum pil antivirus
Pil Pfizer, dengan nama merek Paxlovid, akan memperoleh persetujuan peraturan AS pada akhir tahun. Pfizer mengatakan pihaknya berencana untuk menyerahkan hasil uji coba sementara ke Food and Drug Administration (FDA) sebelum liburan Thanksgiving AS, 25 November 2021.
Pfizer juga mengatakan dewan ahli independen yang memantau uji klinisnya merekomendasikan agar penelitian dihentikan lebih awal karena manfaat obat bagi pasien telah terbukti sangat meyakinkan.
“Hasilnya benar-benar di luar ekspektasi kami,” kata Annaliesa Anderson, seorang eksekutif Pfizer yang memimpin pengembangan obat tersebut, dikutip dari NYTimes. Ia menyatakan harapan bahwa Paxlovid dapat memiliki dampak besar dalam membantu semua kehidupan kita kembali normal dan melihat akhir pandemi.
Pfizer mengatakan pihaknya berharap dapat memproduksi pil untuk lebih dari 180.000 orang pada akhir tahun ini dan untuk lebih dari 21 juta orang pada paruh pertama tahun depan. Merck juga mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi selama tahun depan.
#ElevateWomen