Uni Emirat Arab akan Akui Sertifikat Vaksin COVID-19 dan Tes PCR Indonesia

Annissa Wulan diperbarui 08 Nov 2021, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Presiden Joko Widodo dan para menteri bertemu dengan Perdana Menteri UEA/Ruler of Dubai Y.M. Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dalam acara Indonesia-UAE Investment Forum/Business di Hotel Jumeirah Al-Qashr. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyebutkan bahwa kedua negara sepakat mengakui sertifikat vaksin COVID-19, tes PCR, dan farmasi masing-masing.

Pada pertemuan tersebut, kedua negara melakukan sejumlah kesepakatan bilateral, baik antara pemerintah, maupun antar perusahaan. Berbagai perjanjian kerjasama yang disepakati antara lain meliputi kerjasama antar bank sentral, sertifikasi pelatihan personal pelaut, investasi, penghindaran pajak berganda, kredit ekspor, energi baru terbarukan, infrastruktur pelabuhan, penerbangan, refinery migas, dan telekomunikasi.

"Kedua negara sepakat kerjasama di bidang kesehatan dengan saling memberi pengakuan sertifikat vaksinasi COVID-19 dan tes PCR, serta farmasi. Selain itu, kerjasama juga meliputi Sovereign Wealth Fund kedua negara dalam rangka investasi di beberapa sektor strategis, seperti infrastruktur," jelas Airlangga.

 

2 dari 2 halaman

Uni Emirat Arab akan Akui Sertifikat Vaksin COVID-19 dan Tes PCR Indonesia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi. (Biro Pers/Setpres)

Dalam rangka meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi, kedua negara sepakat mendorong upaya percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA). Dalam pertemuan ini, Jokowi juga menyebut Indonesia telah memiliki Undang-Undang Cipta Kerja yang menjadi dasar transformasi ekonominya, sehingga memudahkan para pengusaha yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Beberapa menteri yang ikut hadir dalam kunjungan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan M. Lutfi, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Turut serta dalam rombongan, yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis, dan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid.

#Elevate Women