Gerakan Bunda PAUD Se-Indonesia Dukung PTMT Anak Usia Dini

Novi Nadya diperbarui 04 Nov 2021, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Bunda PAUD adalah sebutan yang diberikan pada istri kepala pemerintah dan kepala daerah mulai dari presiden, gubernur, bupati atau wali kota, camat, sampai kepala desa atau lurah. Lewat Organisasi Aksi Solidaritas (OASE) era Kabinet Indonesia Maju, para Bunda PAUD menekankan pentingnya anak usia dini untuk mulai kembali ke sekolah lewat pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Wury Estu Handayani dalam pembukaan Hari Inspirasi OASE Bergerak Bersama Menuju PAUD Berkualitas, Kamis (4/11) mengatakan jika Indonesia memasuki masa transisi kepulihan dari pandemi. Selain kesehatan, jangan lengah juga dengan pendidikan yang menjadi bekal membangun Indonesia, terutama pembelajaran tingkat PAUD. 

"Bunda PAUD serta pelaku sektor dunia pendidikan menjalani tiga aksi gerak bersama, yaitu lingkungan kerja sama kaya keaksaraan, kolaborasi peningkatan guru dan mitra PAUD, serta peningkatan akses buku bacaan anak," ujar Wury Ma'ruf Amin.

Untuk meng-update gerakan Bunda PAUD se-Indonesia, Wakil Ketua Bidang I OASE-KIM Franka Makarim mengajak Bunda PAUD Aceh Dyah Erti Idawati dan Bunda PAUD Trenggalek Novita Hardini berdiskusi secara daring di acara yang sama. Masing-masing menyampaikan hambatan selama pembelajaran jarak jauh dan strategi untuk mengatasinya.

What's On Fimela
Wakil Ketua Bidang I OASE-KIM Franka Makarim
2 dari 2 halaman

Kesulitan dan Strategi

Bunda PAUD Aceh Dyah Erti Idawati

"Kesulitannya mulai dari keluhan orangtua yang mendampingi anak-anak belajar di rumah, ketersediaan peralatan dari gadget dan teknologinya, sampai wilayah geografis pegunungan di mana mengalami gangguan sinyal," ujar Istri Gubernur Aceh Dyah Erti.

Kesulitan serupa juga disampaikan Bunda PAUD Trenggalek. Seperti tidak semua lembaga PAUD bisa menjalani PTM secara daring, keterbatasan pemilikan gadget, serta hambatan daerah yang terisolir. Ia pun merinci beberapa inisiasi atau program yang sudah dibuat dan dijalani selama PJJ.

"Ada program 1 jam bersama ayah untuk meningkatkan produktivitas anak selama di rumah, Program Sepeda Keren (Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan) agat pendidikan dapat diakses secara setara bekerja sama dengan NGO, sampai jemput bola bagi anak yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring," beber istri Bupati Trenggalek Novita Hardini.

Mengingat pentingnya pendidikan usia dini, Bunda PAUD yang diwakili oleh Aceh dan Trenggalek sepakat untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas yang dijalani dengan aman dan optimal. Tentunya dengan kolaborasi dari satuan PAUD keluarga, mitra masyarakat, dan jaringan Bunda PAUD menuju PAUD berkualitas.

"Betul-betul luar biasa, sesuatu yang dilakukan tingkat nasional sampai daerah oleh Bunda PAUD, melibatkan ayah, melibatkan masyarakat, dan jaringan Bunda PAUD sebagai sebuah kesinambungan untuk kembalinya anak-anak ke sekolah," tutup Franka Makarim dalam sesi dialog dengan perwakilan Bunda PAUD.

Bunda PAUD Aceh Dyah Erti Idawati dan Bunda PAUD Trenggalek Novita Hardini

#ElevateWomen