5 Cara agar Tidak Menjadi Perempuan Lemah sebab Dirimu Berharga

Endah Wijayanti diperbarui 04 Nov 2021, 09:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Di bulan Oktober yang istimewa kali ini, FIMELA mengajakmu untuk berbagi semangat untuk perempuan lainnya. Setiap perempuan pasti memiliki kisah perjuangannya masing-masing. Kamu sebagai perempuan single, ibu, istri, anak, ibu pekerja, ibu rumah tangga, dan siapa pun kamu tetaplah istimewa. Setiap perempuan memiliki pergulatannya sendiri, dan selalu ada inspirasi dan hal paling berkesan dari setiap peran perempuan seperti tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Elevate Women: Berbagi Semangat Sesama Perempuan di Share Your Stories Bulan Oktober ini.

***

Oleh:  Nugraheni Aryani

Lingkungan memang akan sangat mempengaruhi bagaimana akhirnya perempuan bersikap. Dengan catatan agar masih tetap bisa terus beraktivitas walaupun mungkin banyak tekanan dan menemukan suatu titik ternyaman untuk dirinya.

Adakalanya kita tinggal di suatu tempat penuh dengan kepura-puraan, semuanya seakan terkendali dan seolah-olah diatur seperti sebuah drama. Memang semuanya seakan-akan jadi penuh tawa saat tampil di depan banyak orang. Namun akan berbeda ceritanya saat berada di antara teman-teman berkumpulnya yang dipenuhi dengan menggunjing bahkan penghinaan terencana untuk menjatuhkan orang lain. Jangan sampai ada orang lain yang lebih mentereng daripada dirinya. Kalau perlu dialah pusat segala perhatian. 

Inilah susahnya jadi perempuan. Lebih sering serba salah dan merasa sudah merasa langsung kalah menghadapi situasi seperti ini. Tapi memang bagaimana pun hidup harus dilalui dengan gagah berani.

1.  Berpikir Luas

Semakin lama  menjalani hidup akhirnya semua orang hanya berpikir apa pun yang terjadi dalam hidup semuanya adalah yang biasa. Mungkin dihina, dipuji, mendapat prestasi, memiliki pasangan impian, memiliki banyak teman, semuanya hanya akan mengerucut pada itulah hidup. Apa pun rasanya semuanya sudah sepaket dengan seseorang. Senang maupun sedih.

2.   Hidup Kita Lebih Penting

Adakalanya orang-orang terobsesi dengan kehidupan orang lain. Karena ingin tahu sekali seperti apa orang lain. Itu tanda-tanda kalau hidupnya sendiri itu sebenarnya tidak menarik. Sehingga seolah-olah melakukan itu untuk mendapat supplement untuk hidupnya. Betapa berharga dan menariknya hidup kita, apapun bentuknya jadikan saja menarik.

2 dari 2 halaman

3.   Sadari bahwa Nasib Orang Berbeda-beda

Menjadi perempuan sulung./Copyright shutterstock.com/g/anontae2522

Apa pun jalan yang ditempuh hal akan didapat keistimewaanya sesuai dengan yang telah ditangkapnya. Adakalanya orang langsung berujar ‘beruntung sekali’. Namun di sisi lain saat situasi berbalik, orang pun hanya mengatakan ‘buruk sekali’, ‘kasihan  sial sekali,’ dan berbagai kata nelangsa lain. Itulah dahsyatnya nasib dan waktu. Semua itu di luar keinginan kita sebagai manusia.

4. Terus Berproses dan Tumbuh

Mau tidak mau kita tumbuh dan menua. Dan seiring waktu bisa jadi menjadi orang yang beda dengan saat kemarin. Terima sajalah dengan ikhlas.

5. Mensyukuri Hidup

Rasanya baru kamarin kita beranjak dari remaja, tapi akhirnya tekanan datang bertubi-tubi. Bahkan membuat jadi tertekan, setengah gila bahkan depresi. Memiliki segalanya  saat ini seakan-akan jaminanan hidup mapan, sukses dan makmur. Tapi seandainya belum, kesehatan yang kita miliki pun itu karunia terbesar Tuhan. Jadi syukurilah.

Apa pun yang kau rasakan saat ini,  tetaplah bersikap wajar dan tersenyumlah! Semoga artikel ini bermanfaat.

#ElevateWomen