Fimela.com, Jakarta Sehabis mandi biasanya anak diberikan minyak telon bertujuan agar si kecil merasa hangat dan harum. Biasanya minyak ini dibalurkan di dada, perut, tangan, hingga kaki.
Padahal, menurut dokter menggunakan minyak telon tidak direkomendasikan apalagi bagi bayi yang baru lahir. Mengapa demikian?
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo, SpKk mengatakan biasanya orangtua di Indonesia membalurkan minyak telon kepada bayi setelah mandi karena berfikir dapat memberikan efek hangat.
Sayangnya, alih-alih memberikan rasa hangat, penggunaan minyak telon justru berpotensi membuat kulit iritasi.
"Minyak telon bisa mengiritasi kulit karena mengandung campuran berbagai minyak," ujar dr. Arini dalam webinar "Baby Skin 101" secara virtual.
What's On Fimela
powered by
Kulit bayi lebih tipis
dr. Arini menjelaskan efek hangat yang dirasakan oleh bayi bukanlah karena minyak telon, melainkan inflamasi ringan sehingga menimbulkan rasa hangat. Namun rasa hangat ini hanyalah sementara di saat pembuluh darah lebih melebar.
Sebenarnya tidak direkomendasikan terutama bayi baru lahir apalagi karena kulitnya lebih tipis.
“Minyak telon sebenarnya campuran berbagai minyak seperti kayu putih efeknya hanya hangat saja namun dapat mengakibatkan inflamasi ringan. Dan sebenarnya tidak menghangatkan sampe ke organ di dalam tubuh,” paparnya.
Lebih lanjut dr. Arini mengatakan bayi yang baru lahir memiliki kulit yang lebih tipis dibandingkan dengan anak kecil lainnya. Bahkan bayi memiliki kulit lebih tipis 30 persen dibanding orang dewasa.
Oleh karenanya, meski bayi memiliki kulit yang lembut namun kulitnya lebih rentan iritasi karena mudah terpapar dari kandungan minyak telon.
"Sebenarnya ini tidak direkomendasikan apalagi untuk newborn yang kulitnya lebih tipis, lebih rentan jadi ini sebenarnya bukan praktek yang aman apalagi untuk semua bayi," kata dr. Arini.
Setiap bayi memiliki kondisi kulit yang berbeda, terlebih pada bayi lahir prematur, ada bakat eksim atau berat badan rendah.
Menurut dr. Arini ketiga kondisi tersebut perkembangan kulitnya akan lebih lama sempurna sehingga lebih baik untuk tidak melakukan penggunaan minyak telon secara rutin.
"Ini sesuatu yang mungkin baik untuk diedukasi tentang pemakaian minyak telon karena sebenarnya untuk pemakaian rutin tidak dianjurkan," ujar dr. Arini.
Perawatan kulit bayi
Oleh karenanya, dianjurkan orangtua harus selalu menjaga kulit bayi agar tidak kering. Dan mempertahakan air yang ada di tubuh si kecil. Mulai dari aturan mandi yang benar hingga menggunakan pelembap.
"Tubuh bayi 75 persen terdiri dari air dibanding orang dewasa. Maka penting hidrasi untuk kulit bayi," ungkapnya.
Lalu bagaimana cara merawat kulit bayi? dr. Arini mengatakan perhatikan saat anak mandi, pilihlah suhu yang sesuai dengan tubuhnya bukan yang panas. Lalu pastikan sabun atau cleanser yang lembut dan dapat melembapkan.
"Suhu tidak terlalu panas, ini akan membuat kulit tidak flexibel dan menurunkan terbentuknya kulit yang baru. Untuk sabun baiknya gunakan cleanser tidak pedih di mata dan jangan menggunakan sabun dewasa," ujarnya.
Mandi pun jangan terlalu lama, baiknya 10-15 menit dengan suhu air tidak lebih dari 37 derajat celcius. Ketika selesai, jangan gosok-gosok handuk ke tubuh bayi. Lima menit setelah mandi, penting menggunakan lotion atau pelembap khusus bayi.
"Meski sederhana, namun perawatan ini sangat baik melindungi kulit bayi dari kulit kering. Sangat menggunakan handuk baiknya hanya dipuk-puk saja, iritasi, hingga alergi," paparnya.
Untuk newborn, disarankan cukup mandi satu kali sehari dan berikan lotion 2 kali sehari saja. Namun tergantung pada kondisi tubuh si kecil. Terpenting hindari produk antiseptik dan sebaiknya gunakan produk hypoallergenic yang dapat melindungi dari risiko alergi dan iritasi pada kulit bayi.