5 Aktivitas Sederhana Untuk Stimulasi Kecerdasan Bayi Rekomendasi Ahli

Fimela Reporter diperbarui 24 Nov 2021, 20:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kecerdasan anak sebenarnya sudah bisa dirangsang sejak bayi. Hal ini lantaran masa kehidupan seribu hari pertama si kecil terhitung sejak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun merupakan saat yang tepat untuk menstimulasi kecerdasannya. 

Perlu diketahui, pada masa tersebut, otak bayi dapat berkembang hingga 80 persen dari kapasitas otak dewasa. 

Selain itu, melansir laman WebMD, berdasarkan keterangan dari Profesor Psikiatri Anak dan Remaja Christopher P. Lucas, MD., dijelaskan bahwa apa yang terjadi selama lima tahun pertama kehidupan bayi, akan memiliki dampak besar. Dalam hal ini, tak hanya pada seberapa baik otak bayi berkembang, tetapi juga terlihat dalam seberapa baik bayi itu akan belajar dan bertumbuh sepanjang hidupnya. 

Maka dari itu, Christopher merekomendasikan 5 aktivitas sederhana yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu stimulasi otak bayi sehingga nantinya bisa tumbuh dengan cerdas. Berikut penjelasan selengkapnya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Perkuat Interaksi dengan Bonding Time

ilustrasi ibu dan bayi/copyright rawpixel

Cara yang pertama adalah melakukan berbagai kegiatan bersama atau bonding time bersama si kecil. Hal ini baik untuk dilakukan secara rutin karena mampu memperkuat ikatan emosional anak dengan orangtuanya, sekaligus meningkatkan kemampuan sosial dan komunikasi bayi. 

Bayi yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan orangtuanya cenderung memiliki IQ yang tinggi. 

Memperkuat interaksi bisa kamu lakukan dengan cara rutin mengajak bayi berbicara, melakukan kontak mata sehingga memudahkan bayi untuk membangun memori di otak dan juga menstimulasi kemampuan berbahasanya. 

Tak hanya berpeluang menjadi anak pintar, stimulasi otak bayi juga membangun tingkat dopamin ideal yang akan berpengaruh pada ketahanan bayi menghadapi depresi di kemudian hari. 

Menghindari TV

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics (AAP), orangtua sebaiknya tidak membiarkan bayi dan balita menonton TV terus menerus. Hal ini dikarenakan perilaku tersebut tidak akan mendukung stimulasi otak bayi, serta merusak keterampilan kognitif yang telah ia miliki. 

Oleh karena itu, untuk menggantikan kebiasaan menonton TV, kamu bisa melakukan aktivitas fisik ataupun interaksi yang mendorong bayi bergerak serta berpikir agar stimulasi otaknya berjalan dengan baik. 

3 dari 3 halaman

Memberikan ASI Eksklusif Hingga Usia 2 Tahun

Ilustrasi ibu menyusui bayi (iStockphoto)

Melansir laman Today’s Parent, studi menunjukkan bahwa bayi yang menyusui eksklusif hingga usia 6 tahun memiliki tingkat IQ 5 persen lebih tinggi daripada yang tidak. 

Selanjutnya, dokter akan memberikan rekomendasi pemberian MPASI bayi sambil tetap menyusui sehingga bayi mendapatkan nutrisi yang sempurna bagi perkembangan otaknya. 

Maka dari itu, kamu harus memilih makanan-makanan pengganti ASI yang kaya nutrisi untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan bayi selama masa pertumbuhannya agar ia tumbuh dengan maksimal. 

Membacakan Buku

American Academy of Pediatrics juga menyarankan orangtua untuk secara rutin membacakan anak beragam buku. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan rutinitas membacakan anak berbagai macam buku akan merangsang perkembangan otak, sehingga anak tumbuh lebih pintar. 

Selain itu, anak juga memiliki hubungan emosional yang kuat antara orangtua dengan dirinya sendiri.

Dengan melakukan hal ini sejak dini, otak bayi akan terstimulasi dengan baik dan ia akan membangun keterampilan bahasa, huruf, kemampuan sosial-emosional yang bertahan seumur hidup. 

Bermain Musik

Mulai mengajarkan anak bermain alat musik, atau hanya sekadar memperkenalkan musik pada bayi sejak dini juga dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya secara proporsional. 

Hal ini sejalan dengan hasil studi yang menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat meningkatkan rentang perhatian bayi dan meningkatkan ingatannya. 

Kamu bisa mulai memberikan permainan alat musik sederhana atau mainan piano kecil agar bisa dimainkan secara mudah oleh bayi. 

Penulis: Chrisstella Efivania

#ElevateWomen