Fimela.com, Jakarta Di masa pandemi seperti sekarang ini, pastinya setiap orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk di rumah saja. Sehingga banyak orang yang akhirnya mempercantik rumahnya dengan melakukan renovasi, dekorasi ulang, atau bahkan membeli rumah yang lebih nyaman.
Saat ini, semua orang melakukan transaksi jual-beli secara daring lantaran bisa lebih praktis dan mampu menjangkau pembelian dari manapun asal daerahnya, dan hal itu berlaku pula dalam pembelian perlengkapan dan perabotan rumah demi mendapatkan suasana dan kenyamanan maksimal ketika di rumah.
Mendapatkan suasana rumah yang nyaman dengan dekorasi baru ataupun perlengkapan-perlengkapan baru bisa kamu dapatkan dengan mudah dari Dekoruma. Perlu diketahui, Dekoruma merupakan salah satu bisnis dalam industri home and living yang sudah berdiri sejak 6 tahun yang lalu, tepatnya pada 2015 silam.
CEO sekaligus Co-Founder Dekoruma Dimas Harry Priawan menjelaskan terdapat beberapa strategi bisnis yang dilakukan sejak awal berdiri hingga saat ini dalam wawancaranya bersama Fimela.com, Kamis (21/10).
Berikut kisah Dimas dalam mendirikan bisnis dalam industri home and living Dekoruma selengkapnya.
What's On Fimela
powered by
Belum Banyak Bisnis Home and Living di Indonesia
Dimas menjelaskan bahwa awal berdirinya Dekoruma ini diprakarsai oleh lini bisnis di Indonesia yang sangat beragam. Dirinya sempat bekerja di salah satu perusahaan startup yang membantu perusahaan e-commerce untuk bisa go-online.
Menurut pengamatannya, dari banyaknya bisnis e-commerce di Indonesia, belum ada yang menjual produk-produk Home and Living. Berangkat pula dari background keluarga yang memang menguasai bisnis di bidang properti, Dimas dan partner-nya akhirnya memutuskan untuk membuat bisnis e-commerce untuk menjual perlengkapan rumah dan produk-produk Home and Living pada tahun 2015.
“Banyak orang yang jualan baju, kosmetik, elektronik, dan barang lainnya, tapi di Indonesia saat itu belum banyak yang jualan produk-produk home and living. Ya, ada sih, tapi bukan berbasis online dan tidak seterkenal bisnis-bisnis lainnya,” ujarnya ketika diwawancarai oleh Fimela.com, Kamis (21/10).
Sejak awal mendirikan bisnisnya, ia sudah memiliki keyakinan bahwa bisnis ini akan besar di kemudian hari. Hal ini dikarenakan, peluang pasar untuk produk-produk Home and Living sangatlah besar.
“Kalau ngomongin market, pastinya peluangnya besar sekali, karena setiap orang tidak pernah lepas dari produk-produk home and living sehari-harinya. Gampangnya, selama 24 jam manusia hidup, mungkin hanya 3 sampai 4 jam mereka tidak berhubungan dengan home and living, karena mereka ada di kendaraan,” tambahnya.
Hal itulah yang membulatkan tekad Dimas untuk mendirikan Dekoruma, karena menurutnya hal tersebut merupakan peluang yang sayang untuk dilewatkan.
Memanfaatkan Internet
Tak hanya berusaha tampil beda dengan memilih lini bisnis yang unik, Dimas juga tak kehabisan akal untuk membuat brand-nya berbeda dengan brand lain yang serupa, yakni dengan memanfaatkan internet.
Enam tahun yang lalu, mungkin e-commerce atau transaksi jual-beli secara online belum semarak sekarang. Namun, Dimas sudah melihat bahwa ada peluang besar dalam bisnis yang dilakukan secara daring.
“Dengan adanya internet, penjualan barang-barang keperluan untuk rumah yang notabene besar-besar menjadi sangat mudah. Obviously, dengan adanya teknologi dan platform e-commerce pastinya itu bisa membantu kami menjadikan Dekoruma menjadi new business model,” tuturnya.
Adanya keyakinan tersebut akhirnya membuahkan hasil. Nyatanya, saat ini Dekoruma telah menjadi pionir bisnis home and living yang berbasis online nomor satu di Indonesia.
Mengalami Peningkatan Penjualan Selama Pandemi
Ketika hampir semua bisnis mengalami penurunan penjualan selama pandemi, berbeda halnya dengan Dekoruma yang justru mengalami peningkatan pesat terkait penjualannya sepanjang tahun 2020-2021.
Hal ini terjadi lantaran Dekoruma yang sejak awal telah memanfaatkan internet untuk penjualan, dijadikan salah satu pilihan utama masyarakat dalam berbelanja selama pandemi.
“Ketika pandemi, kan, semua orang pastinya lebih banyak waktu untuk ada di rumah. Pastinya orang-orang pengen, dong, membuat rumah mereka lebih nyaman lagi untuk ditinggali 24 jam penuh. Ditambah lagi, orang-orang juga jadi lebih memilih membeli semua hal secara online. Makanya, demand terhadap produk-produk home and living itu jadi naik drastis,” jelasnya.
Dalam hal ini, Dimas mengatakan, penjualan produk-produk home and living di Dekoruma meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, terlebih lagi karena penjualannya dilakukan secara daring sepenuhnya.
“Semua konsumen pada pakai online semua, yang mana kami sudah siap secara infrastruktur, dan orang-orang jarang banget belanja secara konvensional lagi. Jadi, hal itulah yang membuat kami berkembang pesat,” tambah Dimas.
Tantangan yang Dihadapi dan Target ke Depannya
Memiliki visi “Rumah Impian jadi Kenyataan” merupakan salah satu tujuan perusahaan yang cukup sederhana. Meski begitu, dalam menjalankan bisnis, pastinya seorang pengusaha juga memiliki tantangan-tantangan yang harus di-improve lagi untuk meningkatkan pelayanannya menjadi yang terbaik.
Saat ini, Dekoruma juga memiliki tantangan, yakni untuk bisa lebih memahami keinginan dan kebutuhan customer. “It’s so challenging untuk bisa membedakan apa yang customer ingin dan butuhkan, dalam hal ini, terkadang kami masih kesulitan dalam mengomunikasikan terkait biaya, karena target market kita kan juga nggak segmented banget, jadi ya dari kelas menengah hingga menengah ke atas kami terima,” ujarnya.
Meski begitu, Dekoruma terus berusaha untuk menjadi konsultan yang baik bagi para customer-nya.
Selain itu, Dekoruma juga sedang menargetkan untuk melakukan ekspansi atau memperluas cakupan bisnisnya di beberapa wilayah di Indonesia pada awal tahun 2022 mendatang.
“Kita lagi ekspansi ke kota-kota lain. Starting at the end of this year, awal tahun depan, kita akan membuka cabang di Bandung dan Surabaya. Setelah itu, kita bakal expand lebih agresif lagi untuk kota-kota lain,” tutupnya.
Penulis: Chrisstella Efivania
#ElevateWomen