Anak Sering Mimisan? Waspadai Hemofilia

Fimela Reporter diperbarui 10 Nov 2021, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika anak tiba-tiba mengeluarkan darah dari hidungnya, atau biasa kita sebut sebagai mimisan, hal itu bisa saja mengejutkan. Kondisi mimisan atau epistaksis disebabkan oleh beragam faktor.

Melansir laman Kids Health, Sabtu (30/10), mimisan sering terjadi pada anak-anak berusia 3 hingga 10 tahun dan sebagian besar terjadi karena mengorek hidung ataupun udara kering.

Sebagian besar kasus mimisan akan berhenti sendiri dan dapat ditangani secara sederhana di rumah saja. Meski tampak wajar terjadi dan dianggap tidak berbahaya, orangtua perlu waspada jika anak terlalu sering mengalami mimisan.

Jika anak terlalu sering mengalami kondisi tersebut, bisa jadi anak mengalami pertanda hemofilia. Fimela.com telah merangkum dari berbagai sumber terkait penyakit hemofilia. Simak penjelasan selengkapnya. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Mengenal Penyakit Hemofilia

Ilustrasi Mimisan (sumber: iStockphoto)

Melansir laman Healthline, Sabtu (30/10), hemofilia merupakan penyakit keturunan yang langka. Hemofilia akan menyebabkan tubuh kekurangan protein pembentuk faktor pembekuan. 

Protein berperan sebagai pembentuk jaring penahan di sekitar sel darah, seingga darah dapat membeku dan pendarahan pun berhenti. Hal inilah yang membuat orang penderita hemofilia akan jauh lebih sering mengalami mimisan dibanding orang lainnya. 

Penyebab hemofilia yang paling umum adalah kekurangan protein dan vitamin K yang menjadi faktor pembeku darah sehingga penderitanya rentan mengalami pendarahan berkepanjangan. 

Jika anak tiba-tiba mengalami gusi berdarah, dan sering mimisan secara spontan tanpa penyebab yang jelas dalam satu periode waktu tertentu, maka dapat diwaspadai bisa jadi ia mengalami hemofilia. 

Gejala Mimisan pada Penderita Hemofilia

Normalnya, mimisan akan berhenti ketika dilakukan penekanan pada sumber pendarahan. Dalam hal ini, kamu dapat menekan hidung anak selama 5-10 menit. Namun, dalam kasus hemofilia, anak dapat mengalami mimisan dalam jangka waktu lebih lama dan lebih dari tiga kali dalam seminggu. 

Penderita hemofilia juga kesulitan menyembuhkan lukanya ketika berdarah, karena darahnya tak kunjung berhenti. Dalam hal ini, sebaiknya kamu perlu menghindarkan anak dari aktivitas fisik yang berat, seperti olahraga bela diri ataupun olahraga apapun yang bisa membuat anak terjatuh atau terluka. 

Jika mendapatkan gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3 dari 3 halaman

Cara Penanganan

Ilustrasi mengatasi mimisan pada anak./Copyright shutterstock.com

Mimisan yang terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan volume darah berkurang dan akan berdampak buruk bagi kesehatan anak seperti gangguan pertumbuhan, perkembangan, bahkan hingga risiko kematian jika tak segera diatasi. 

Berdasarkan keterangan dr. Devia Irine Putri dalam laman Klikdokter.com, terdapat langkah-langkah penanganan dan pertolongan pertama ketika mimisan bagi anak penderita hemofilia, antara lain: 

  1. Posisikan tubuh untuk tegak dan lebih condong ke depan agar darah mengalir ke bawah dan anak masih bisa bernapas. Posisi ini juga mencegah darah masuk ke mulut dan hidung lagi. 
  2. Jangan meniup hidung dengan keras karena menyebabkan banyaknya darah yang keluar dan akan memperparah kondisi sang anak. 
  3. Tekan cuping hidung 5-10 menit dengan kedua jari (ibu jari dan telunjuk) untuk membantu menghentikan pendarahan. Minta anak bernapas melalui hidung selagi hidung ditekan. 
  4. Kompres pangkal hidung dengan air dingin atau es batu jika menekan cuping hidung selama 10 menit tidak berhasil. 
  5. Jika selama 20 menit mimisan tak berhenti dan semakin banyak darah yang keluar, sebaiknya segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan yang tepat. 

Penulis: Chrisstella Efivania

#ElevateWomen