Fimela.com, Jakarta Menjalani gaya hidup di tengah masa pandemi, membuat kita dihadapi tantangan setiap harinya. Kita terus dihadapi dengan keadaan yang tak menentu serta tak kunjung berhenti. Hal ini tentu dapat memengaruhi keseimbangan kondisi fisik dan mental, serta keseluruhan kesehatan kita.
Aktivitas yang terus menerus berulang dan sama setiap harinya, terkadang membuat timbul pertanyaan dalam diri’, Apakah hidup ini bermakna?’. Munculnya rasa bosan dan jenuh dengan aktivitas harian yang berulang, dapat menimbulkan rasa cemas dalam diri kita. Maka dari itu, penting untuk kita meningkatkan keseimbangan seluruh aspek dalam diri serta gaya hidup kita.
Hal ini dapat kita bagi menjadi tiga bagian penting, yaitu jiwa, pikiran dan raga. Ketika tiga hal ini dapat kita seimbangkan, hidup kita akan lebih dinamis dan terstruktur. Sehingga, baik kesehatan jiwa, pikiran dan raga dapat kita jaga dan kontrol.
“Memenuhi ketiga aspek tersebut, membuat kita dapat menjalankan hidup terbaik. Di mana kita dapat menjadi versi terbaik dari diri kita, sambil terus berkembang. Dalam perjalanannya, ketahui bahwa standar setiap individu dapat berbeda-beda. Maka dari itu, fokus pada diri sendiri dan apa yang kita miliki, serta jalankan gaya hidup sehat” ucap Jovita Ferliana, M.Psi, selaku Psikolog, dalam webinar dengan topik ‘Jalani Hidup Terbaikmu’ oleh Greenfields pada Jumat (29/10).
What's On Fimela
powered by
Mengelola jiwa yang sehat
Jiwa yang sehat dapat diperoleh dari pikiran dan tubuh yang sehat. Menjalani hidup yang bermakna, tentu menjadi dambaan setiap orang. Namun, dalam praktiknya, semua orang memiliki parameter makna hidup yang berbeda-beda.
Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan jiwa. Caranya dapat dimulai dari langkah kecil dengan bersyukur atas apa yang kita miliki dan telah capai hingga saat ini. Refleksikan semua capaian tersebut, sehingga kita dapat lebih menghargai diri dan sekitar yang membantu kita mencapai tujuan tersebut.
Jovita menyatakan untuk memperoleh jiwa yang sehat, dapat dengan mudah kita peroleh dengan hal-hal simpel. Seperti mengatur keseimbangan diri dari dalam, ketahui batasan dan potensi yang kita miliki, sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal terhadap lingkungan.
Tak hanya dari dalam diri, faktor lingkungan juga menjadi penopang kuat untuk jiwa yang sehat. Berkomunikasi dan mengapresiasi keluarga, kerabat atau orang yang kita cintai, menjadi salah satu cara menciptakan lingkungan yang sehat.
“Dengan lingkungan yang dipenuhi oleh orang-orang yang berbahagia dan sehat secara jiwa, hal ini dapat memberikan efek dua kali lebih besar untuk kebahagiaan dalam diri,” ujar Jovita.
Mengelola pikiran yang sehat
Mengelola pikiran yang sehat, terdengar mudah, tetapi pada kenyataannya sulit untuk diterapkan. WHO pada tahun 2018-2019, menyatakan ada 9 juta masyarakat Indonesia yang memiliki masalah dengan mental, baik depresi atau stres. Tentu hal ini kian meningkat ketika masa pandemi melanda.
Untuk itu, perlu adanya dorongan positif dari dalam diri kita. Ketahui apa yang telah terjadi dan belum terjadi, bukanlah hal yang dapat kita atur. Semua hal tersebut telah disusun sedemikian rupa, maka dari itu jalani dengan bahagia dan penuh rasa syukur.
Meningkatkan kesehatan pikiran dapat kita lakukan dengan cara simpel, misalnya melatih keterampilan atau meningkatkan edukasi. Cara ini dapat kita terapkan dengan menonton atau membaca konten-konten positif yang dapat mengasah kemampuan diri.
Untuk menghindari stres, Jovita membagikan tips relaksasi yang dapat dilakukan dengan mudah. Caranya adalah dengan menarik napas melalui hidung hingga mencapai rongga perut, lalu hembuskan dengan perlahan. Sahabat Fimela dapat mengulang cara ini untuk beberapa kali. Ketika napas mencapai rongga perut, tubuh kita mencapai tahap rileks yang paling maksimal. Kondisi tersebut merupakan hal yang harus kita capai agar dapat berpikir lebih jernih.
“Be mindful, atau hadir di masa sekarang. Artinya, adalah hidup dengan penuh kesadaran. Fokus dengan apa yang dilakukan saat ini, sehingga terhindar dari distraksi faktor luar yang dapat mengganggu fokus kita. Sehingga, waktu yang kita habiskan, misalnya dengan keluarga atau orang tercinta dapat lebih bermakna,” jelas Jovita.
Mengelola raga yang sehat
Berbicara terkait raga yang sehat, tentu kita memerlukan bantuan ahli untuk mengelolanya. Emilia Achmadi, MS. RDN, seorang ahli nutrisi, menyatakan bahwa di dalam jiwa yang sehat, terdapat raga dan pikiran yang kuat. Semua aspek tersebut berkesinambungan, sehingga akhirnya kita dapat mencapai hidup terbaik versi diri sendiri.
Mengelola raga yang sehat dapat kita mulai dengan menerapkan hidup yang sehat dengan mengonsumsi asupan yang bergizi dan berolahraga. Mengonsumsi asupan yang bergizi, tentu kita tidak bisa lepas dari peranan susu. Mulai dari fase pertumbuhan, produktif hingga mencegah risiko penyakit seiring bertambahnya usia, susu memiliki peranan penting di setiap waktu. Maka dari itu, konsumsi susu dapat kita masukan ke dalam asupan harian kita.
“Dalam segelas susu, terdapat banyak kandungan yang luar biasa. Pertama, protein dan vitamin B kompleks, yang dapat meningkatkan kerja kognitif atau pola berpikir dengan sempurna. Kedua, mineral seperti kalsium, fosfor dan potasium, yang penting bagi kerja gerak kita, rangka tubuh dan perkembangan otot. Hal ini dapat menunjang aktivitas gerak seperti olahraga, sehingga memberikan dampak positif terhadap diri,” ujar Emilia.
Di masa pandemi ini, masyarakat berbondong-bondong mengonsumsi suplemen vitamin D. Konsumsi susu dapat membantu kita untuk memaksimalkan asupan vitamin D harian. Emilia bercerita bahwa sehari-harinya ia mengonsumsi susu tiga gelas sehari, yang setara dengan 750 cc vitamin D. Dengan konsumsi susu, kita dapat meningkatkan daya tahan tubuh agar lebih sehat dan kuat.
Mulai biasakan diri untuk menerapkan gaya hidup sehat. Dengan gaya hidup yang sehat, kita dapat menyeimbangkan ketiga aspek penting dalam hidup. Di dalam jiwa yang sehat, terdapat mental serta raga yang kuat. Maka dari itu, pegang perhatian penuh atas apa yang kita konsumsi dan jalankan setiap harinya. Hal ini dapat kita peroleh dari susu segar, salah satunya melalui produk susu Greenfields.
“Susu Greenfields diolah melalui sapi pilihan yang terbaik dan melewati quality control yang baik. Produk susu oleh Greenfields diolah melalui teknologi yang tinggi, sehingga terjamin kesegaran dan keamanannya. Greenfields ingin terus memberikan dampak positif kepada konsumennya dan masyarakat, melalui kesegaran susu alami Greenfields. Agar masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan positif, bahagia dan akhirnya mampu menampilkan potensi lebih dalam diri kita,” tutup Endang Wijayaningsih, Head of Marketing, PT Greenfields Dairy Indonesia.
Penulis: Meisie Cory
#Elevate Women