11 Fakta Sheila Marcia, Blak-blakan Masa Lalu Tentang Narkoba dan Seks Bebas

Sheila Marcia lahir dari pasangan Terence Philip Josep dan Maria Cecilia van Der Heyde. Ia tak beruntung karena keluarganya merupakan keluarga yang tak sempurna. Dari situlah, ia mulai menyalahkan diri dan keluarga.

"Kadang ya kalau gue ingat-ingat lagi kenapa ya gue begini? Mungkin kalau aku bilang ini adalah karena aku merasa sakit hati karena dengan kehidupan aku dan keluarga aku," ucap Sheila Marcia.

Namun, seiring waktu berlalu, ia pun sadar bahwa dirinya tak bisa menyalahkan keluarga secara penuh. Karena betapa banyak anak-anak yang memiliki keluarga tak sempurna.

Psikologis Sheila Marcia dalam masa tumbuh kembang pun harus menghadapi banyak ujian. Tak hanya keluarga, namun juga dari luar yaitu lingkungan sekolahnya. Masa kecil, Sheila Marcia ternyata merupakan korban bullying dari teman-temannya.

"Gue dulu waktu SD dibully, nggak punya teman dan gue nggak tahu juga sih ya kenapa gue dibully waktu itu," imbuhnya.

Di usia 15 tahun, Sheila Marcia berhasil menjadi finalis Gadis Sampul 2004. Dari situ, ia mulai menapaki kariernya di dunia hiburan tanah air. Tak seperti di masa sekolah, kini ia mendapati banyak teman.

"Ya setelah Gadis Sampul gue mulai banyak teman," paparnya.

Namun, ketika mendapatkan banyak teman dengan pergaulan yang lebih luas, ternyata justru menjadi sesuatu yang mengancam kehidupan Sheila. Ia pun semakin bebas.

"Banyak teman tapi, ya temannya semua salah. Mungkin karena gue anaknya terlalu berani ya, jadi aku mikirnya kalau sudah busuk ya busuk aja sekalian," ucapnya.

Dalam perbincangan dengan Deddy Corbuzier tersebut, Sheila Marcia menyebut dirinya telah terjerumus ke dalam hal yang busuk. Sheila pun menjelaskan bahwa ia pernah melakukan segala hal yang buruk seperti mabuk, narkoba, dan lainnya.

"Iya, yang minum, sampai akhirnya terjerumus narkoba juga, pergaulan aneh-aneh. Putaw doang kali yang enggak pernah gue coba," ujarnya.

Tak hanya narkoba yang membuatnya semakin terpuruk, namun ia semakin terseret ke dalam kehidupan yang suram. Ya, seks bebas yang merupakan hal terlarang bagi norma dan agama, dilakukannya. ia pun harus menerima konsekuensi atas perbuatan yang dilakukan.

Sheila sendiri akhirnya harus menjalani masa tahanan karena kasus narkoba. Kala itu, dirinya juga harus menjalani masa kehamilan di dalam hotel prodeo. Pengalaman sekaligus pelajaran hidup ini menjadi hal yang tak bisa dilupakan olehnya.

"Ya free seks? Itu kan salah gue sendiri, kenapa juga gue harus kayak gitu kan? Ya selama sembilan bulan gue berada di dalam penjara dengan perut yang hamil gede, aduh itu yang nggak bisa gue lupain deh," paparnya.

Proses hidup yang harus dijalani oleh Sheila Marcia masih terjal. Selepas ia bebas dari kasus narkoba yang pertama, Sheila pun mengaku belum berpikir dan bertaubat. Ada keinginan, namun Sheila mengaku sangat sulit keluar dari lingkaran kelam.

"Waktu bebas pertama gue nggak langsung taubat, niat ada tapi susah banget kayaknya tapi akhirnya gue buat tato kan itu kalau bisa dibilang pelarian," ujar Sheila.

Kecelakaan lalu lintas yang pernah dialaminya membuat Sheila Marcia berpikir ulang tentang hidupnya. Ia pun akhirnya mulai berubah dan merasa Tuhan selalu menyelamatkannya.

"Tapi ternyata, setelah up and down, gue ngerasa kasih Tuhan itu nyata banget. Kalau emang gue busuk kenapa Tuhan masih kasih (kesempatan kedua). Apalagi setelah gue kecelakaan, Tuhan masih tolong gue," ungkapnya.

Sampai akhirnya, Sheila Marcia pun mulai kembali menata hidupnya. Ia juga berusaha kembali kepada Tuhannya. Menurutnya, itu adalah jalan yang benar. "Jalannya ya gue harus mendekat dengan Tuhan bukan lari dari," imbuhnya.

Sheila yang kini sudah menemukan kebahagiaan bersama keluarga kecilnya, berusaha untuk terus menata kehidupan yang lebih baik. Salah satunya adalah menghapus tato yang ada di tubuhnya.

"Karena pengen aja terlihat bersih dan rapi gitu. Tapi ya memang sakit, pelan-pelan sih pengin hapus," ucapnya.