Fimela.com, Jakarta Menjalani kehidupan dan tantangan sosial yang mengharuskan kita untuk mengikuti tren dan zaman yang sedang berlangsung, tentu dapat berdampak kepada finansial. Setiap harinya, tanpa sadar kita selalu bersentuhan dengan masalah keuangan.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk menjadi individu yang melek dan sadar akan kebutuhan finansial. Hal ini kita lakukan agar terus dapat melanjutkan keberlangsungan hidup.
Namun, pada praktiknya, hal tersebut tentu tidak lah mudah. Ketika kita dihadapi dengan giuran akan hiburan dan hal yang semata, terkadang membuat kita goyah. Finansial kita, kalau tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk terhadap kehidupan. Sadar dan ketahui batasan yang baik dalam keuangan menjadi solusi dan hal wajib untuk diperhatikan.
“Maka dari itu penting banget, untuk kita semua terlepas usia terlepas gender terlepas status memang harus paham bagaimana mengolah rencana finansial dengan baik. Kalau kita paham dengan baik, maka kita akan mampu mengelola gaya hidup dan kehidupan kita, sebenarnya esensinya di situ,” ucap Prita Ghozie, seorang Principal Consultant dan CEO dari ZAP Finance pada BincangShopee “Solusi Galau Rencana Keuangan” yang berlangsung secara virtual, Kamis (28/10).
Sebagai penasihat finansial, Prita pun turut mengedukasi masyarakat terkait pentingnya kesadaran finansial sejak dini. Berikut tips mengatur keuangan dengan baik untuk kaum Milenial ala Prita Ghozie.
Ketahui batasan diri
Menjadi individu yang berada di masa penuh dengan tren yang sesaat, terkadang membuat kita tersesat dalam jebakan kenikmatan semata. Bahkan, membuat kita lupa batasan dan kemampuan kita dalam mengelola finansial. Dengan hanya menabung saja, belum tentu kita bisa bertahan sampai di masa depan, karena tuntutan yang terus meningkat.
“Saya sepikiran banget ya sama Mba Prita, bahwa penting banget untuk punya perencanaan keuangan yang baik. Karena saat saya umur 20-an, saya merupakan salah satu dari anak-anak yang justru nggak punya informasi dan wisdom tentang keuangan yang baik. Kita cuma diajarin satu, menabung. Tapi kan untuk zaman sekarang kita tahu, nabung aja nggak cukup. Apalagi kalau kita punya tujuan keuangan untuk ke depannya,” cerita Fellexandro Ruby, seorang Content Creator dan Co-Founder dari Thirty Days of Lunch Podcast.
Solusi pertama untuk pintar dalam mengatur keuangan adalah dengan mengetahui batasan diri. Caranya adalah dengan melihat keberlangsungan hidup kita ke depannya, apa yang ingin kita tuju dan capai di masa depan.
Dengan begitu, kita bisa menahan diri dari keinginan sesaat dan menyimpan uang lebih untuk kepentingan atau kebutuhan diri yang lain. Hindari kesalahan dalam merasa cukup akan keuangan sesaat.
Membuat catatan
Untuk melatih diri agar sadar akan rencana finansial, cara terbaik untuk menyusunnya adalah dengan mencatat. Susun rencanamu akan apa yang ingin dicapai ke depannya. Apakah itu rumah, tujuan traveling, atau simpanan hari tua, catat ke dalam list keinginanmu.
Menulis catatan, bukan hanya kita tujukan ke masa depan, tetapi juga di masa sekarang. Dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran, kita akan lebih sadar terhadap kapabilitas keuangan kita.
Tak hanya itu, di zaman teknologi yang terus meningkat, kita juga sering dihadapi dengan edukasi finansial, baik secara audio maupun visual. Perbanyak pengetahuanmu terhadap rencana finansial, agar tidak salah mengambil langkah ke depannya.
Dengan susunan yang terperinci, tujuan yang ingin kita capai menjadi lebih tertuju dan terstruktur. Sehingga langkah ke depannya terasa lebih aman, dengan adanya tujuan finansial yang telah tersusun.
Terapkan metode simpel
Prita menjelaskan lebih lanjut bahwa sebenarnya dalam merencanakan kebutuhan finansial dapat kita lakukan dengan metode yang mudah. Yaitu, dengan menerapkan tiga metode simpel, yang terdiri dari Living, Saving dan Playing.
Ketiga metode ini terbagi menjadi 50-30-20, di mana 50 persen keuangan harus kita tujukan kepada kebutuhan hidup, seperti membayar listrik, kebutuhan pangan, biaya air, internet dan cicilan rumah. 30 persennya ditujukan kepada Saving atau simpanan, yaitu untuk mempersiapkan dana darurat, dana pembelian besar, pensiun dan dana lainnya. Yang terakhir, 20 persen akan ditujukan kepada kebutuhan hiburan.
Tak terelakkan, sebagai manusia, kita juga membutuhkan hiburan untuk melepas diri dari stres. Hal ini bisa kita lakukan dengan pergi traveling atau sekadar belanja online. Namun, tentu dalam menghibur diri, kita harus mengetahui batasan dari keuangan kita. Jangan sampai ketika menghibur diri, kita terlupa dengan keuangan.
Bijak dalam berbelanja
Kebutuhan hiburan kerap kali meninggalkan kita dengan perasaan ‘dompet kosong’ dan menyesal setelahnya. Maka dari itu, sebagai individu yang sadar akan keuangan, ada baiknya kita bijak dalam berbelanja.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat budget ketika berbelanja. Batasi diri dengan budget yang telah ditentukan, akan membuatmu menahan diri dari kegiatan menghambur-hamburkan uang.
Berlaku cerdas dengan diskon, cari tahu promo apa yang paling menguntungkan untukmu. Seperti dengan menggunakan Shopee dan mengikuti kampanye besarnya tiap bulan. Dengan begitu, Sahabat Fimela dapat menghemat lebih, sekaligus menahan diri dari kegiatan menghabiskan uang secara berlebih.
Penulis: Meisie Cory
#Elevate Women