Fimela.com, Jakarta Usai beraktivitas, pasti membuat tubuh mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Terutama pada sebagian orang yang memang mudah berkeringat. Bau badan bisa timbul akibat keringat yang bercampur dengan bakteri sehingga membuat seseorang tidak percaya diri. Sebaiknya, hindari mengenakan pakaian dengan jenis kain yang berpotensi memicu bau badan yang tak sedap.
Meski pada dasarnya semua jenis kain dapat menyerap bau, namun seberapa banyak yang mampu diserap ini tergantung pada struktur bagian dalam dan permukaan serat kain itu sendiri. Umumnya, kain yang terbuat dari serat alami memiliki daya serap lebih baik sehingga tidak berpotensi menyebabkan bau badan saat dikenakan karena bersifat breathable dan membuat lebih nayaman ketika cuaca panas.
Walau sudah menggunakan deodoran, ada baiknya untuk menghindari masalah bau badan ini dengan tidak mengenakan jenis kain yang bisa membuatmu memiliki aroma yang tak sedap. Berikut 6 jenis kain yang harus dihindari yang Fimela rangkum dari merdeka.com, Selasa (26/10/2021).
1. Polyester
Ada berbagai jenis kain polyester yang bisa ditemukan di pasaran, misalnya sebagai bahan pakaian olahraga. Namun, terdapat sejumlah penelitian yang mengungkap bukti bahwa polyester lebih mudah menyebabkan bau badan dibandingkan kain dari serat alami seperti katun dan linen. Hal ini dikarenakan polyester diciptakan dari serat berbasis minyak sehingga menyimpan bahan kimia dan asam yang kerap dikaitkan dengan bau badan atau aroma tak sedap pada umumnya.
2. Nylon
Kain nylon terbuat dari polimer sintetis yang berbahan dasar minyak bumi, di mana kain ini tidak ada kandungan serat alami sedikitpun sehingga ketika digunakan akan terasa gerah. Meski begitu, harganya memang terbilang cukup murah dan membuat jenis kain nylon ini sering menjadi sasaran.
3. Kain Rayon
Jenis kain rayon atau viscose memiliki daya serap yang baik, bahkan lebih baik dari kain katun. Walau memiliki tekstur yang cukup lembut, tak sedikit orang yang memiliki masalah dengan keringat berlebih membuat bau badan mereka lebih parah dengan menggunakan kain rayon ini. Lantaran, kain ini memang dipintal dari serat yang terbuat dari semisintetis berbahan turunan selulosa.
4. Akrilik
Kain serat akrilik tercipta dari polimer sintetis berbasis minyak bumi atau batubara yang disebut akrilonitril. Pakaian yang digunakan dengan kain yang dibuat dari serat atau baju rajutan ini tentu akan terasa gerah mengingat bahan dasar yang digunakannya.
5. Satin Clarissa
Sesungguhnya, kain satin yang memiliki kualitas baik akan terasa sejuk dan lembut di kulit. Sejumlah jenis kain seperti ini antara lain satin velvet, satin sutera dan satin damask. Sayangnya, ada pun satin clarissa yang memiliki tekstur lebih kaku, tebal dan tidak menyerap keringat. Kain jenis ini pada umumnya lebih cenderung digunakan untuk dekorasi. Meski dibuat pakaian, biasanya dibuat untuk rok balon atau tutu yang membutuhkan tektsur mengembang dan kaku.
6. Sifon Hycon
Sifon hycon atau yang biasa disebut kain hycon memiliki penampilan yang mirip dengan kain sifon. Bedanya, kain hycon tidak selembut dan sesejuk sifon meski bahannya lebih tipis dan licin. Terkadang kain hycon juga menjadi incaran sebab harganya termasuk murah.
Bau badan tidak sedap tentu membuat Sahabat Fimela tidak percaya diri. Dengan demikian, jangan coba-coba untuk mengenakan jenis-jenis kain seperti diatas, ya!
Ditulis: Atika Riyanda Roosni