Fimela.com, Jakarta Jakarta Fashion & Food Festival atau biasa disebut JF3 (baca: je ef tri) ke-17 sukses digelar pada 23 September-10 Oktober 2021. Event tahunan kolaborasi PT Summarecon Agung TBK dengan Kemenparekraf dan Pemprov DKI Jakarta lewat Disparekraf DKI tetap konsisten mendukung industri kreatif berbasis budaya sekaligus mendukung UMKM agar bangkit dan maju bersama.
Dengan mengusung kampanye lewat tagar #JF3TogetherWeAre, JF# mengajak pelaku industri kreatif untuk bangkit. Lewat eksibisi Fashion Village di area koridor MKG 3, menampilkan 50 pelaku usaha skala kecil dan menengah terpilih lewat kurasi ketat.
Beragam hasil karya industri lokal, seperti kain, busana siap pakai, aksesori yang terinspirasi budaya nusantara dengan sentuhan tren mode terkini bisa dikunjungi masyarakat selama 18 hari. Fashion Village tahun ini terbagi menjadi 3 area berbeda, dengan menghadirkan tema Selasar Nusantara, Bazar Mode, dan Padu Padan Lokal.
Selasar Nusantara menghadirkan berbagai koleksi untuk para pecinta kain tradisional premium, seperti Batik Marunda, Batik Madura, Batik khas Jambi hingga Tenun Garut, dan sebagainya. Bazar Mode Area ini menghadirkan berbagai busana siap pakai yang praktis, mulai dari busana batik hingga hijab untuk sehari-hari, serta dilengkapi dengan kudapan kekinian yang saat ini banyak diminati masyarakat untuk dinikmati bersama teman atau keluarga.
Padu Padan Lokal merupakan area ini menghadirkan berbagai produk-produk dengan sentuhan etnik berkualitas, yang sangat menarik untuk dipadu padankan dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Di penghujung JF3, pada tanggal 9 Oktober 2021, JF3 berkolaborasi dengan Lakon Indonesia akan menghadirkan presentasi Gantari, The Final Journey to Java, hasil kerja samaLakon Indonesia dengan para pengrajin kain di Jawa, artisan, seniman, fesyen desainer dan arsitek yang akan mempresentasikan koleksi terbarunya dipadukan dengan budaya dantradisi Indonesia yang memiliki nilai sangat tinggi.
LAKON Indonesia Mempersembahkan Gantari dari Candi Prambanan
Melestarikan budaya dengan memperingati hari Batik Nasional, LAKON Indonesia, bersama dengan Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) pada tanggal 9 Oktober 2021 sukses menggelar GANTARI, The Final Journey to Java, sebuah presentasi 150 koleksi terbaru pakaian siap pakai yang mengangkat kekayaan kain hasil karya tangan pengrajin tradisional berupa batik, jumputan, dan tenun lurik, dengan bahan serat natural yang sangat cocok dengan iklim tropis Indonesia.
Presentasi koleksi yang dilakukan di komplek Candi Prambanan, Jawa Tengah ini dilakukan secara hybrid, dihadiri oleh para pemerhati mode, tokoh-tokoh yang peduli akan seni dan kebudayaan, juga pejabat pemerintahan, diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno. Acara ini juga disaksikan masyarakat umum melalui platform media sosial, seperti Instagram dan Youtube dari LAKON Indonesia, JF3 dan juga Kemenparekraf RI.
GANTARI yang dihadirkan merupakan perjalanan untuk mendalami dan menyempurnakan cerita LAKON Indonesia, sebagai kelanjutan dari Pakaiankoe yang sebelumnya telah digelar pada tanggal 15 November tahun lalu di area SCBD, Jakarta. Perjalanan ini merupakan cerita yang menggambarkan metamorfosa Lakon Indonesia. Melakoni peranannya dalam menggali budaya dan tradisi serta mempertahankan prinsip dasar yang telah diwariskan secara turun temurun.
Mempresentasikan Budaya dan Tradisi Indonesia
Dalam pagelaran kali ini, LAKON Indonesia berkolaborasi dengan Irsan - designer, Adi Purnomo - arsitek, hingga badan pemerintah dan Kementerian Parekraf. Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu para pengrajin, UMKM, terutama dalam industri fashion dan industri kreatif lain sebagai pendukungnya untuk bergerak, terutama di dalam masa pandemi ini. “Kami juga ingin menyampaikan semangat bahwa pandemi ini tidak melemahkan, melainkan menyatukan kita untuk dapat bergerak bersama dalam membuat pembaharuan yang akan terus menguatkan Indonesia” ujar Thresia Mareta, Pendiri LAKON Indonesia.
Dalam Gantari, LAKON Indonesia tidak hanya mempresentasikan pakaian atau kain tradisional, tetapi juga mempresentasikan budaya dan tradisi Indonesia yang memiliki nilai yang sangat tinggi dan mendalam. Disertai dengan harapan bahwa segala eksplorasi dan eksekusi di presentasi ini dapat membawa karya Indonesia untuk bisa lebih dihargai oleh dunia Internasional, sehingga dapat membuka peluang yang lebih besar untuk kemajuan ekonomi masyarakat luas.
#Elevate Women