Fimela.com, Jakarta Mengalami insiden atau kecelakaan, memang selalu menjadi hal yang tak terduga dan dapat memberikan memori yang buruk. Trauma yang diberikan oleh sebuah insiden dapat memengaruhi tidak hanya untuk kondisi fisik, tetapi juga kesehatan mental. Seperti seorang wanita yang mengalami insiden luka bakar pada tubuhnya.
Tina Meisenbach tidak menyangka bahwa insiden kebakaran yang dialaminya pada tahun 2018 akan mengubah hidupnya untuk selamanya. Setelah mengalami luka bakar yang cukup parah, cermin seolah-olah menjadi musuhnya. Pukulan mental ini, Tina rasakan setidaknya selama dua bulan lamanya.
“Saya lemah dan sedang sakit," ucapnya, dikutip dari liputan6.com (22/10) dari akun Twitter Now This News.
Luka bakar yang Tina alami telah memengaruhi kondisi wajahnya. Ia merasakan rasa sakit, tidak hanya secara fisik, tetapi juga kesehatan mentalnya kian menurun.
“Saya bisa merasakan mata saya yang agak membengkak karena mereka (tenaga medis) membuatnya dari kulit di bawah perut, jadi ada sedikit lapisan lemak di bawahnya," ujar Tina.
Namun perlahan, ia kembali menemukan dirinya kembali. Ia mulai memberanikan diri untuk melihat cermin. Hal ini membuka pintu untuknya memulai hidup baru sebagai seorang beauty influencer dan vlogger. Tina terus bangkit dan mengajak semua orang untuk mencintai diri mereka apa adanya.
“Saya merasa seperti Tina Turner, I am glam. Apa yang saya sukai secara alami? Hanya riasan glamour sederhana,” cerita Tina.
Terbebas dari kesedihannya, Tina mulai rajin untuk mengunggah video tutorial perawatan kulit dan riasan wajah. Sebagai penggemar kosmetik dan fashion, ia merasa bahwa dengan membuat video tutorial dapat membantunya untuk meningkatkan kepercayaan diri. Berani untuk tampil unik, ia juga bereksperimen untuk menggunakan wig palsu.
“Hal ini sangat menyenangkan dan mungkin tidak bisa melakukan aktivitas seperti dahulu karena bekas luka kami, kami tidak malu dengan itu,” jelas Tina.
Dukungan penuh dari sang suami
Di balik cerita yang menimpanya, terdapat dukungan suami yang luar biasa terhadap dirinya. Selama terbaring setidaknya dua bulan lamanya, sang suami terus menemani Tina dan mengajaknya berbincang di tengah tidur.
“Ketika saya bangun, dia mencium wajah saya, ‘Aku mencintai mu. Aku mencintai mu. Aku mencintai mu. Kamu berhasil," ujar Tina mereka ulang perkataan sang suami saat itu.
Tina bercerita bahwa sang suami sangat memahami tethadap kebutuhannya, mulai dari obat yang ia konsumsi sampai merawat dirinya. Ia sangat bersyukur memiliki keluarga yang terus memberikan dukungan penuh terhadapnya.
Namun, menilik ceritanya, ia menyebutkan, tak semua penyintas seberuntung dirinya. Tak banyak yang mendapat dukungan penuh dari keluarga maupun orang sekitarnya. Oleh karena itu, Tina bertujuan untuk membangun sebuah komunitas untuk korban yang mengalami luka bakar, kekerasan senjata dan atau kekerasan rumah tangga.
“Untuk semua pejuang, Saya paham bagaimana rasanya terbakar, atau ketika Anda baru saja ditembak, atau Anda diserang dengan acara apapun, atau hal buruk apapun yang terjadi pada Anda, yang membuat Anda memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan Anda. Anda adalah seorang penyintas karena Anda berjuang begitu keras,” tutup Tina.
Pertolongan pertama saat terbakar
Dikutip dari liputan6.com, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan ketika mengalami atau menghadapi insiden luka bakar. Di antaranya:
- Segera evakuasi orang yang terdampak dan matikan sumber api dengan kain basah
- Lepaskan semua bagian pakaian dan perhiasan pada area kulit yang terbakar
- Dinginkan luka bakar dengan air mengalir selama 20 menit. Jangan menggunakan air dingin, es, air es, krim ataupun olesan minyak
- Jika luka bakar parah dan dalam, segera periksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Penulis: Meisie Cory
#Elevate Women