Klaim Batik Berasal dari Negaranya, Miss World Malaysia Akhirnya Minta Maaf

Nabila Mecadinisa diperbarui 21 Okt 2021, 11:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Miss World Malaysia, Lavanya Sivaji ramai jadi cibiran warganet. Pasalnya, ia baru saja mengklaim batik sebagai kain yang berasal dari negaranya. Kejadian ini berawal dari postingan Lavanya yang mengunggah dirinya kala mengenakan gaun batik untuk acara malam final Miss World Malaysia 2021. 

Pada unggahan foto tersebut tertulis jika kain batik melambangkan keragaman orang-orang di Malaysia. Tak lama unggahan ini beredar, kolom komentar dibanjiri protes dari warganet, terutama netizen Indonesia. 

"Kain batik melambangkan keragaman di antara orang Malaysia, dengan berbagai warna, cetakan & desainnya. Oleh karena itu, saya mempersembahkan kepada Anda gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 yang terbuat dari kain batik Malaysia," tulisnya. 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

mengklaim batik yang dikenakan berasal dari Malaysia

Ia pun mengganti caption pada unggahannya setelah ramai diprotes warganet. 

"Saya sangat bersyukur telah diajarkan untuk menghargai keragaman budaya dan saya ingin berterima kasih kepada desainer saya untuk gaun indah ini untuk malam terakhir saya. Saya bangga mewakili negara saya dan saya siap untuk perjalanan yang benar-benar baru," tulisnya dalam Bahasa Inggris.

Usai mengganti tulisannya, ia juga meminta maaf lewat sebuah postingan. Permohonan tersebut dibuat khusus, terutama untuk masyarakat Indonesia. Ia meminta maaf jika menyinggung siapapun atas unggahannya tersebut. 

"Halo semuanya! Kepada para pageant lovers khususnya di Indonesia. Saya harap kalian semua dalam keadaan sehat. Pertama-tama, saya ingin meminta maaf jika saya telah menyinggung siapa pun atas unggahan saya ini. Saya mengakui kata Batik berasal dari Jawa serta desain dan sejarahnya," tulisnya. 

3 dari 3 halaman

Meminta maaf

"Namun, tidak sedikit negara lain yang mempraktekkan unsur budaya tersebut antara lain Malaysia, Sri Lanka, India dengan desain dan motifnya masing-masing. Baik itu Malaysia, Indonesia atau negara lain, saya akan selalu merasa bangga memakai Batik," pungkas dokter berusia 25 tahun ini

#Elevate Women