Fimela.com, Jakarta Pembelajaran tatap muka terbatas di sejumlah sekolah sudah mulai dilaksanakan. Dengan kapasitas kurang lebih 50%, pembelajaran tatap muka menjadi kebijakan baru yang ditetapkan pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan yang terdampak akibat pandemi COVID-19.
Pembelajaran tatap muka sendiri disambut baik oleh para siswa karena bisa bertemu kembali dengan teman sekolahnya. Meski demikian, pelaksanaan pembelajaran tatap muka menuai pro dan kontra karena adanya kekhawatiran orangtua akan terjadinya klaster baru COVID-19 selama pembelajaran tatap muka berlangsung.
Untuk itu, baik orangtua dan pihak sekolah harus mengupayakan agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini tetap aman bagi anak-anak. Pihak sekolah sendiri harus menyediakan fasilitas memadai yang menunjang protokol kesehatan. Sementara orangtua melakukan persiapan pada anak yang menunjang imunitas tubuh.
Persiapan harus dimulai dengan memberikan pemahaman kepada anak tentang protokol kesehatan yang harus ditaati hingga mempersiapkan kondisi fisik anak termasuk daya tahan tubuhnya. Hal ini mengingat anak dengan usia kurang dari 12 tahun belum bisa menerima vaksin Covid-19 untuk meningkatkan imunitasnya. Dokter Spesialis Anak Melanie Yudiana Iskandar, Sp.A memaparkan berdasarkan hasil riset, anak usia 3-11 tahun masih mengalami KIPI yaitu demam pasca vaksin. Uji coba pada usia 3-11 tahun akan dilakukan serta menunggu persetujuan serta evaluasi oleh BPOM.
Alternatif vaksin
“Memang untuk anak dengan usia yang lebih kecil belum bisa mendapatkan vaksin sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas tubuhnya. Tetapi bukan berarti tidak bisa diupayakan untuk menjaga imun anak dengan cara lain selain vaksin,” ujar Melanie, Kamis (14/10).
Orang tua bisa mulai mempersiapkan anak yang akan melakukan tatap muka dengan memberikan makanan bernutrisi, termasuk menyiapkan bekal dari rumah seandainya anak cukup panjang berada di sekolah. Hal ini dilakukan untuk menghindari anak makan sembarangan saat berada di sekolah.
Selain itu, hal penting yang harus diperhatikan orang tua adalah memastikan waktu tidur anak cukup, mendapat cukup vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari serta minum vitamin yang mengandung Vitamin C dan Zinc dengan dosis yang tepat untuk memastikan daya tahan tubuh anak terjaga dengan baik.
Jenis asupan vitamin yang tepat
Ivana Harsono selaku Product Manager PT Darya Varia memaparkan suplemen untuk anak yang mengandung zinc dan vitamin C banyak diberikan untuk kasus positif Covid pada anak mulai dari gejala ringan hingga sedang. Suplemen dengan kandungan seperti ini dapat diberikan kepada anak yang belum bisa diberi vaksin COVID-19.
Imunisasi adalah proses di mana seseorang dibuat kebal atau resisten terhadap penyakit menular, biasanya dengan pemberian vaksin. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melindungi dari infeksi atau penyakit berikutnya.
“Zinc dan vitamin C pada Dynamic Duo for Immune Defence ditambahkan dengan tasterite technology menutupi rasa khelat zinc dengan rasa apel merah yang disukai anak-anak yang berperan penting dalam nutrisi, pertahanan kekebalan dan pemeliharaan kesehatan,” ujar Ivana.
ivana menambahkan selama pandemi covid-19, penggunaan Zinc dan Vitamin C banyak disarankan untuk menaikkan daya tahan tubuh.
Simak video berikut ini
#elevate women