Izin Penggunaan Darurat Vaksin Zifivax Diresmikan, Masyarakat Punya Banyak Pilihan Vaksinasi Covid-19

Fimela Reporter diperbarui 14 Okt 2021, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Vaksin Covid-19 jenis Zifivax telah bandrol izin penggunaan darurat vaksinasi. Edy Wuryanto, Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yakini masyarakat bahwa vaksin Zifivax aman, sehingga masyarakat tidak perlu takut dengan keamanan vaksinasi.

Vaksin Zifivax telah melewati hasil kajian yang diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM). Tak hanya itu, vaksin asal China ini, telah mengantongi izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization). Izin penggunaan darurat vaksin jenis Zifivax untuk produk vaksin Covid-19 telah diresmikan pada 7 Oktober 2021.

"Saya kira masyarakat harus percaya dengan Badan POM, sebagai lembaga yang melakukan kontrol terhadap mutu dan keamanan vaksin. Karena hanya melalui Badan POM-lah lembaga Negara untuk memastikan apakah vaksin itu aman dan sehat," ucap Edy, dikutip dari liputan6.com pada Kamis (14/10).

Vaksin ini diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, setelahnya dikembangkan oleh Indonesia bersama di  PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) dengan media rekombinan protein sub-unit.

"Badan POM tentu telah melalui seluruh proses sehingga keluar izin penggunaan vaksin Zifivax, melalui tahapan uji dan riset yang berbasis evidence based medicine yang aman, sehingga vaksin Zifivax bisa digunakan sebagai vaksin Covid-19 di Indonesia," ujar Edy.

Selain resmi BPOM dan izin penggunaan darurat, Edy juga menjelaskan mengenai fatwa halal dan suci dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk vaksin Zifivax. Fatwa halal yang disampaikan oleh MUI pada 9 Oktober 2021, telah menguatkan alasan bagi penggunaan vaksin Zifivax untuk masyarakat.

"Respons cepat Majelis Ulama Indonesia dengan menerbitkan sertifikat halal memberikan jaminan bagi kehalalan vaksin ini (Zifivax: red)," jelas Edy Wuryanto merujuk Fatwa MUI Nomor 53 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin Covid-19.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Masyarakat memiliki banyak pilihan

Ilustrasi vaksin pada masyarakat (pexels.com/Frank Meriño)

Selain izin BPOM, MUI menjadi salah satu pilar lembaga yang menjamin kehalalan vaksin Covid-19. Edy berharap dengan adanya fatwa halal vaksin Zifivax oleh MUI, diharapkan memberi jaminan lebih kepada masyarakat mengenai pelaksanaan vaksinasi, terutama untuk umat Islam di Indonesia.

"MUI juga satu-satunya yang menjamin kehalalan dengan segala proses yang dilalui. Itu yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, khususnya warga muslim agar ada kepercayaan terhadap vaksinasi," terang Edy.

"Dua lembaga ini (BPOM dan MUI) telah bekerja dengan baik, dan itu yang sangat diharapkan masyarakat. Apalagi pemerintah sebagaimana disampaikan Presiden menargetkan pada akhir tahun ini vaksinasi mencapai 70 persen," lanjutnya.

Dengan bertambahnya jenis vaksin Covid-19 di Indonesia, Edy menilai masyarakat memiliki makin banyak opsi untuk program vaksinasi. Ia meyakinkan bahwa pemerintah akan membuat keputusan tepat agar mempercepat tercapainya target vaksinasi di Indonesia.

"Misalnya warga muslim yang sangat membutuhkan, tentu akan memilih jenis vaksin yang sesuai dengan nuraninya dan ini tidak perlu diperdebatkan. Perlu diingat lagi bahwa Pemerintah tentu tidak akan gegabah dalam menentukan sesuatu, melalui standar tata pembuatan vaksin, evidence base sains, saintifiknya diikuti," tutup Edy.

 

Penulis: Meisie Cory

 

 

#Elevate Women