Fimela.com, Jakarta Pakar kesehatan saat ini semakin gencar untuk memberi edukasi tentang indeks massa tubuh, bahwa terlihat gemuk bukan berarti kamu tidak sehat dan kurus bukan berarti sehat. Berat badan bisa memberi gambaran yang sangat tidak baik tentang kesehatan seseorang.
Sebuah tinjauan ilmiah baru-baru ini memperkuat poin-poin ini. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal iScience menunjukkan bahwa kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan tidak bisa diprediksi dengan angka dalam skala.
Selain itu, olahraga lebih penting daripada penurunan berat badan dalam hal kesehatan jantung dan umur panjang. Lemak bisa menjadi bugar dan bahwa tubuh yang bugar dan seaht datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, seperti dilansir dari huffpost.com.
Tim di balik tinjauan baru ini mengarahkan penelitian mereka pada masalah yang mencolok, yaitu obesitas. Obesitas telah tumbuh secara signifikan di Amerika Serikat dan dunia selama beberapa dekade terakhir, seperti halnya jumlah orang yang meninggal karena kondisi, seperti penyakit jantung yang sering dikaitkan erat dengan diet dan olahraga.
Ternyata, penurunan berat badan bukan berarti tubuhmu sehat, simak di sini penjelasannya
Pada saat yang sama, prevalensi orang yang mencoba menurunkan berat badan juga meningkat. Sejak 1980an, setidaknya 40% perempuan dan 25% pria telah berdiet untuk menurunkan berat badan, banyak yang tidak berhasil dan belum tentu membuat orang lebih sehat.
Fokus intens pada penurunan berat badan tidak mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan dalam beberapa dekade terakhir. Selain itu, upaya penurunan berat badan berulang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan tidak diragukan lagi, terkait dengan tingginya prevalensi bersepeda berat, yang dikaitkan dengan risiko kesehatan yang signifikan.
Para peneliti menganalisis ratusan penelitian yang melihat bagaimana penurunan berat badan, olahraga, dan umur panjang cocok bersama, dengan fokus khusus pada penelitian yang meneliti hasil kesehatan pada orang yang dianggap kelebihan berat badan atau obesitas. Pada akhirnya, bukti menunjukkan bahwa menjadi aktif mengalahkan penurunan berat badan dalam hal meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko kematian secara keseluruhan.
Ternyata, penurunan berat badan bukan berarti tubuhmu sehat, simak di sini penjelasannya
Faktanya, orang yang dianggap obesitas mungkin memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah, daripada mereka yang memiliki berat badan normal, tapi tidak dalam kondisi yang baik. Dalam jargon medis, konsep bugar dan gemuk sering disebut sebagai obesitas yang sehat secara metabolik.
Jadi, kamu bisa kelebihan berat badan berdasarkan BMI, tapi tidak memiliki faktor risiko penyakit kadiovaskular, seperti tekanan darah tinggi atau kolestrol. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa orang yang kelebihan berat badan tidak lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung atau stroke, dibandingkan mereka yang tidak.
Meningkatkan aktivitas tidak harus berarti berlari jauh atau mengangkat beban. CDC merekomendasikan orang dewasa setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per mingg, dan setidaknya 2 hari seminggu aktivitas penguatan otot.
Penting dicatat bahwa tipe tubuh yang berbeda merespon secara berbeda terhadap jenis latihan tertentu. Mengalihkan fokus dari angka pada skala ke makan makanan sehat untuk jantung dan beraktivitas fisik yang cukup bisa sangat membantu dalam meminimalisir stigma berat badan.
#Elevate Women