5 Alasan Film A World Without Tak Boleh Dilewatkan

Lanny Kusuma diperbarui 14 Okt 2021, 16:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Film A World Without yang dibintangi Amanda Rawlwss, Asmara Abigail, Maizura, Chicco Jerikho, dan Ayushita ini menghadirkan kisah berbeda.

Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (12/10), sang sutradara Nia Dinata dan penulis Lucky Kuswandi menyebut ide awal kisah yang dihadirkan adalah berasal dari keresahan mereka, melihat fenomena di media sosial, di mana kini dengan mudahnya seseorang bisa menjadi panutan banyak orang.

Selain itu A World Without juga membawa tema empowerment, menceritakan harapan, keberanian, dan sisterhood, sekaligus menawarkan pandangan unik mengenai segala kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan. Berikut ini adalah lima alasan Anda tak boleh melewatkannya.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Kisah Unik

Cuplikan film A World Without (Foto: Netflix)

Film A World Without menghadirkan latar cerita di tahun 2030 dan penuh misteri. Kisahnya berawal saat tiga remaja perempuan mencoba mewujudkan masa depan manis dengan bergabung dalam komunitas The Light, yang menjanjikan kesejahteraan hidup.

“Film ini ada di tahun 2030, dan mungkin masih jarang film Indonesia yang berbicara tentang masa depan. Juga belum ada yang membuat film tentang sosok leader atau life coach dengan target anak mudayang masih polos dan masa depannya sangat panjang,” ujar Nia Dinata.

3 dari 6 halaman

Fiksi Distopia

Film A World Without (Foto: Netflix)

“Saat berdiskusi tentang dunia seperti apa yang ingin kami gambarkan, beberapa ciri dari dunia distopia seperti technology-controlled serta hilangnya individualisme dan kemampuan berpikir secara kritis ternyata tidak jauh berbeda dari sekarang ini. Sisi yang menarik dari fiksi distopia adalah ia memberikan cermin agar kita bisa berefleksi," ujar Lucky Kuswandi.

Demi mendapatkan latar yang sesuai dengan cerita, sutradara Nia Dinata yang juga bertugas sebagai desainer produksi memilih bangunan-bangunan yang bergaya art deco dengan arsitektur dari tahun 1920-an yang terlihat timeless. Selain itu, Nia dan desainer kostum Tania Soeprapto dan Isabelle Patrice juga bekerja sama dengan sejumlah fashion designer Indonesia untuk menampilkan berbagai kostum yang apik di film ini.

 
 
4 dari 6 halaman

Misteri The Light

Chicco Jerikho dalam film A World Without (Foto: Netflix)

Dalam film ini, The Light digambarkan sebagai sebuah organisasi yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik namun dikelilingi oleh misteri. Meski awalnya akan terpesona oleh keindahan dan kenyamanan yang ditawarkan The Light, lambat laun penonton pun akan dibuat penasaran dengan kejanggalan di balik tempat ini.

“Kami menciptakan The Light untuk menciptakan generasi yang lebih sustainable dan siap menghadapi masa depan,” jelas Chicco Jerikho yang memerankan Ali Khan, pendiri The Light.

“Ali memiliki pengalaman pahit dan ingin membuat hidupjauh lebih baik sehingga generasi muda nantinya akan menjadi yang kita banggakan," tambahnya.

5 dari 6 halaman

Bintang Kenamaan Indonesia

Ayushita dan Dira Sugandi dalam film A World Without (Foto: Netflix)

Tak hanya kisahnya yang menarik, A World Without juga dibintangi aktor dan aktris kenamaan Indonesia, seperti Amanda Rawles, AsmaraAbigail, Maizura, Jerome Kurnia, Chicco Jerikho, Ayushita, Richard Kyle, Dira Sugandi, dan masih banyak lagi. Kehebatan akting mereka akan mampu menghidupkan berbagai karakter yang kuat di film ini.

6 dari 6 halaman

Nilai Penting

Film A World Without (Foto: Netflix)

Berfokus pada tiga remaja perempuan, A World Without membawa pesan bermakna bagi generasi muda. Amanda Rawles, berperan sebagai Salina yang ambisius, menyampaikan bahwa film ini menunjukkan pentingnya untuk berani bersikap jujur.

Asmara Abigail yang memerankan Tara juga menyatakan betapapentingnya bagi anak muda untuk menemukan intuisi maupun suara hati sendiri. “Kita tahu apa yang baik untuk diri kita sendiri dan kita punya passion untuk maju ke masa depan. Itu yang harus diasah supaya kita semakin matang dan berani menghadapi perjalanan ke depannya," katanya.

Sementara itu, Maizura yang berperan sebagai Ulfah menekankan sisi sisterhood yang mencerminkan kebersamaan dan saling membantu. “Semoga film ini dapat mendorong orang-orang, khususnya perempuan muda, untuk berdiri dan menemukan kekuatan dari dalam diri sendiri,”ujarnya.