Fimela.com, Jakarta Kebiasaan menggigit kuku menjadi salah satu kebiasaan yang umum dijumpai. Biasanya seseorang melakukan kebiasaan itu karena sedang merasa gugup atau untuk mendapatkan kepuasan sendiri. Tampak sepele dan tidak berbahaya, nyatanya kebiasaan menggigit kuku ini berdampak buruk bagi kesehatan.
Bahkan terkadang, sebagian orang menggigit kuku menjadi salah satu cara dalam meredakan rasa tak nyaman sehingga melakukan kebiasaan tersebut bisa lebih menenangkan. Biasanya, menggigit kuku rentan dilakukan oleh anak-anak dibanding orang dewasa.
Selain memunculkan dampak buruk pada kulit dan kuku, kebiasaan ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lain. Hal tersebut terjadi akibat kuku memiliki kuman yang membahayakan tubuh. Berikut 4 dampak buruk dari kebiasaan menggigit kuku yang Fimela rangkum dari merdeka.com, Rabu (13/10/2021).
1. Risiko Infeksi Kulit
Jika sering menggigit kuku, kemungkinan besar yang terjadi adalah kulit dapat terluka. Munculnya luka ini bisa dengan mudah menyebabkan infeksi pada bagian tersebut. Menggigit kuku atau menarik kutikula dapat merusak kulit serta menyebabkan luka kecil yang mudah dimasuki bakteri.
Infeksi pada area kuku bisa membuat kondisi kemerahan, bengkak dan menyebabkan kuku menjadi tebal dan keras. Ketika kondisi memburuk, terdapat kemungkinan munculnya nanah.
2. Masalah Gigi
Tidak hanya berisiko infeksi pada kulit, kebiasaan menggigit kuku ini bisa berdampak pada masalah gigi bahkan gusi. Heather Kunen, DDS, pakar ortodonsia mengatakan, “Seiring waktu, hal ini bisa menyebabkan efek buruk pada email gigi sehingga bisa terjadi keretakkan gigi dan berlubang,” tuturnya.
Terlalu sering menggigit kuku bisa menyebabkan kuku menjadi pecah dan bakteri menetap di antara gigi dan sela-sela gusi. Jika hal itu terjadi, ini bisa menyebabkan risiko iritasi.
3. Kuman Masuk ke Tubuh
Nikhil Bhayani, MD dari Texas Health Resources menjelaskan bahwa seseorang yang menggigit kuku lebih sering mengalami demam dan infeksi gastrointestinal. Tangan sendiri merupakan sarang bagi banyak kuman. Sementara, area sekitar kuku adalah rumah yang nyaman bagi banyak bakteri termasuk bakteri E. coli.
Hal ini terjadi akibat bagian ujung jari mengalami banyak kontak dengan bagian lain dan bagian bawah kuku lebih hangat dan lembap. Saat menggigit kuku, maka bakteri serta kuman dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
4. Berpotensi Menyebabkan Bau Mulut
Kebiasaan menggigit kuku dapat berpotensi menyebabkan bau mulut, meski ini belum terbukti secara ilmiah. “Ketika kita mengonsumsi patogen berbahaya, kita berisiko mengalami infeksi sistemik dan mulut. Mengonsumsi mikrorganisme ini bisa berdampak langsung maupun tak langsung terhadap munculnya halitosis atau bau napas tak sedap,” jelas dr. Kunen.
Cara Menghentikan Kebiasaan Menggigit Kuku
Tak perlu khawatir, menghentikan kebiasaan menggigit kuku bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut:
- Perhatikan pemicu menggigit kuku dan hindari hal tersebut
- Gunakan cat kuku atau hal yang terasa pahit lainnya pada kuku
- Cari cara agar menyibukkan tangan dan mulut
Dampak buruk dari kebiasaan menggigit kuku sangat berbahaya, lho. Cara menghentikan kebiasaan menggigit kuku diatas bisa membantu Sahabat Fimela yang memiliki kebiasaan buruk ini. Semoga bermanfaat!
Ditulis: Atika Riyanda Roosni