Fimela.com, Jakarta Memiliki anak dengan ADHD atau dalam kata lain hiperaktif, kamu mungkin akan memerlukan pendekatan disiplin yang berbeda jika dibandingkan mengasuh anak tanpa ADHD.
Mengatasi anak hiperaktif bisa jadi sulit karena anak bisa tampak tidak stabil dan sangat aktif dalam melakukan beberapa hal karena energinya yang tak terbatas. Karena hal ini, anak yang hiperaktif akan kesulitan mendengarkan ataupun mengikuti petunjuk.
Kemungkinan besar, ia mungkin berkinerja buruk di sekolah, mendapatkan nilai yang tak maksimal, dan cenderung memperlihatkan masalah perilaku. Maka dari itu, strategi disiplin dapat berperan dalam membantu anak dengan perilaku yang menantang untuk mengikuti aturan.
Melansir laman Verywell Family, Selasa (11/10), berikut 6 strategi terbaik dalam mendisiplinkan anak dengan ADHD atau hiperaktif. Simak ulasan selengkapnya.
What's On Fimela
powered by
1. Berikan Perhatian Positif
Mengasuh anak dengan ADHD bisa dibilang sangat melelahkan karena energi mereka tak pernah habis dan mereka selalu berkeinginan untuk berbicara terus-menerus.
Namun, memberikan perhatian positif pada anak dengan ADHD adalah investasi terbaik. Hal ini dikarenakan dengan melakukan quality-time, kecenderungan anak untuk mencari perhatian akan berkurang.
Tak peduli betapa sulitnya menenangkan mereka, tetapi sediakan waktu untuk berduaan dengan anak selama paling tidak 15 menit setiap harinya.
2. Berikan Instruksi yang Efektif
Anak-anak yang hiperaktif akan membutuhkan bantuan ekstra dalam mengikuti petunjuk atau instruksi ketika mengerjakan sesuatu. Untuk membuat instruksi lebih efektif, mulailah dengan mendapatkan perhatian penuh sang anak.
Hindari perintah berantai, dan cukup berikan satu instruksi pada satu waktu agar mereka lebih mudah mengikuti instruksi yang kamu berikan. Selain itu, minta anak untuk mengulangi kembali kepadamu apa yang mereka dengar untuk memastikan mereka benar-benar mengerti.
3. Puji Setiap Usaha Anak
Ketika anak menunjukkan perilaku baik, berikan mereka pujian yang memotivasi mereka untuk tetap berperilaku seperti itu. Hal tersebut merupakan hal terpenting dan harus rutin dilakukan.
Berikan pujian-pujian yang spesifik, seperti “Kerja bagus karena sudah meletakkan piring di wastafel,”. Hal ini akan mendorong mereka untuk terus melakukannya dan mereka cenderung akan selalu mengikuti petunjuk dan arahan kamu.
4. Abaikan Perilaku Buruk yang Masih Terbilang Ringan
Anak-anak dengan ADHD sering menunjukkan perilaku mencari perhatian. Perlu diketahui, memberi mereka perhatian bahkan ketika mereka berperilaku buruk , akan mendorong perilaku tersebut untuk berlanjut.
Dalam hal ini, mengabaikan perilaku buruk akan mengajarkan mereka bahwa perilaku menjengkelkan tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Abaikan rengekan, keluhan, suara keras, dan upaya untuk mengganggu orang lain.
5. Biarkan Konsekuensi Alami
Ketika mendisiplinkan anak dengan ADHD.kamu tidak ingin merasa anak seolah-olah mereka tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar atau bahwa mereka terus-menerus mendapat masalah.
Misalnya, jika anak menolak untuk istirahat dari bermain untuk makan siang, simpan saja makanannya. Konsekuensi alaminya adalah mereka kemungkinan akan lapar nanti dan harus menunggu sampai makan malam untuk makan. Besok, mereka akan lebih termotivasi untuk makan siang saat disajikan.
6. Gunakan Sistem Penghargaan
Sistem penghargaan bisa menjadi cara yang bagus untuk membantu anak-anak dengan ADHD tetap pada jalurnya. Anak-anak dengan ADHD sering bosan dengan sistem penghargaan tradisional yang mengharuskan mereka menunggu terlalu lama untuk mendapatkan hadiah.
Sehingga, berikan mereka sistem penghargaan yang bersifat ‘token’ sehingga membantu anak mendapatkan penghargaan yang berupa ‘token’ sepanjang hari. Nantinya token tersebut akan ditukar dengan hadiah yang lebih besar, seperti kesempatan untuk bermain game favorit bersama.
*Penulis: Chrisstella Efivania.
#ElevateWomen