Pernah Penasaran Mengapa Dosis Vaksin COVID-19 untuk Anak Berbeda dari Orang Dewasa? Simak Ini

Annissa Wulan diperbarui 21 Okt 2021, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tahukah kamu mengapa vaksin COVID-19 untuk anak butuh penelitian yang lebih lama dan panjang daripada vaksin untuk orang dewasa? Para peneliti telah melakukan uji coba dengan cermat terkait dosis, menguji jumlah yang lebih kecil pada anak-anak yang lebih muda, untuk memastikan keduanya aman dan efektif.

Dr Janet Englund, seorang profesor penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Anak Seattle pernah mengatakan bahwa para peneliti harus mencoba dosis yang berbeda, untuk melihat dosis mana yang benar-benar dibutuhkan. Berikut ini adalah beberapa fakta tentang dosis vaksin COVID-19 untuk anak, dilansir dari huffpost.com.

1. Anak berusia 5 sampai 11 tahun mendapatkan sepertiga dosis, ukuran yang diberikan kepada orang dewasa

Pertama, penting untuk diingat bahwa anak di bawah usia 12 tahun belum memenuhi syarat untuk salah satu dari 3 vaksin COVID-19 yang saat ini tersedia untuk remaja dan orang dewasa di AS. Vaksin Pfizer baru-baru ini mengumumkan bahwa dosis lebih rendah aman dan efektif untuk anak berusia 5 sampai 11 tahun.

Jika memang mereka mendapatkan izin penggunaan darurat, maka anak bisa mendapatkan dosis sepertiga dari dosis yang diberikan kepada remaja dan orang dewasa. Anak juga harus menerima dua kali suntikan. Orang dewasa menerima 2 dosis 30 mikrogram, sehingga anak-anak berusia 5 sampai 11 tahun akan menerima 2 dosis 10 mikrogram.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

2. Dosis yang lebih kecil tidak hanya didasarkan pada ukuran anak-anak

Simak di sini penjelasan mengapa dosis vaksin COVID-19 untuk anak berbeda dari orang dewasa, penasaran?

Para peneliti memperhitungkan bobot tipikal yang berkaitan dengan usia dan bagaimana obat akan terdistribusi ke seluruh tubuh. Tapi ini bukan satu-satunya faktor.

Para peneliti juga memperhitungkan fakta bahwa sistem kekebalan anak berbeda dari orang dewasa. Anak-anak memang memiliki risiko yang lebih kecil untuk sakit parah atau meninggal akibat COVID-19 dan sistem kekebalan mereka kemungkinan besar ada hubungannya dengan itu.

3. Jika anak belum cukup umur untuk mendapatkan vaksin, tunggu

Sementara banyak orangtua skeptis untuk menvaksinasi anak mereka, banyak orangtua lain yang menanti-nanti agar anak mereka bisa memenuhi syarat. Tapi para ahli memperingatkan agar tidak sembarangan memvaksinasi anak, terutama jika memang belum memenuhi syarat, karena uji coba pada anak sebagian besar difokuskan pada dosis dan keamanan.

#Elevate Women