Mengenal Apa itu Rebo Wekasan serta Ritual dan Mitosnya

Baiq Nurul Nahdiat diperbarui 06 Okt 2021, 08:51 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam tradisi masyarakat Jawa, Rebo Wekasan diartikan sebagai hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Rebo dalam bahasa Jawa adalah hari Rabu, sedangkan Wekasan adalah pungkasan atau terakhir, sehingga dinamai Rebo Wekasan dalam istilah Jawa. Sedangkan bulan Shafar adalah bulan kedua dalam penanggalan tahun hijriyah Islam.

Masyarakat jahiliyah kuno, termasuk bangsa Arab, sering mengatakan bulan Shafar adalah bulan Tasa'um atau kesialan. Anggapan ini masih diyakini sebagian umat muslim hingga saat ini, termasuk sebagian bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.

Melansir dari Merdeka.com, kaum sufi dan masyarakat Jawa kuno, serta sebagian kaum muslimin meyakini setiap tahun akan turun 320.000 balak, musibah, ataupun bencana (dalam referensi lain 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya), dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Ritual Rebo Wekasan

Mengenal Apa itu Rebo Wekasan. (Ilustrasi/Credit: pexels.com/Vjpratama)

Dalam upaya untuk tolak balak itu, dilakukan ritual-ritual tertentu pada malam Rebo Wekasan. Misanya dengan mengerjakan salat empat rakaat, melakukan selamatan dan berdoa untuk menolak balak.

1. Selametan

Setiap masyarakat melakukan bermacam-macam ritual sesuai dengan kepercayaan masing-masing daerah. Ada yang menggelar selamatan tumpeng di tempat yang dikeramatkan dan sebagainya.

2. Salat Tolak Balak

Bagi sebagian masyarakat muslin juga mengerjakan salat empat rakaat, yang diistilahkan dengan salat sunnah lidaf’il bala’ yaitu salat sunnah untuk menolak balak yang dikerjakan pada waktu duha. Pada setiap rakaatnya, membaca Surat Al-Fatihah kemudian Surat Al-Kautsar 17 kali, Surat Al-Ikhlas 50, Al-Mu’awwidzatain (Surat Al-Falaq dan surat An-Nas) masing-masing satu kali. Kemudian dilanjutkan dengan berdoa.

3. Puasa

Sedangkan kaum tua, atau golongan masyarakat yang menyakini Rebo Wekasan adalah hari kesialan, akan melakukan ritual dengan berpuasa tiga hari.

3 dari 3 halaman

Mitos Rebo Wekasan

Mengenal Apa itu Rebo Wekasan. (Ilustrasi/copyrightshutterstock/Geusan)

Dikenal juga ada beberapa mitos pada Rebo Wekasan yang berkembang dalam masyarakat:

1. Larangan Menikah

Larangan MenikahKarena menganggapnya sebagai hari kesialan, beberapa masyarakat masih percaya bahwa menikah pada hari itu bisa menimbulkan sesuatu yang buruk, sehingga lebih baik dihindari.

2. Dianggap sebagai Arba Mustakmir

Dalam kepercayaan masyarakat Arab kuni, Arba Mutakmir dianggap sebagai menjadi hari diturunkannya bala musibah untuk setahun (Rebo Wekasan). Sehingga dianjurkan untuk mengingat Allah dan banyak beristigfar, dilarang bepergian jauh kecuali ada keperluan yang mendesak.

3. Tidak keluar rumah

Mitos saat Rebo Wekasan dianjurkan untuk tidak bepergian keluar rumah. Sebab hal ini akan mendatangkan musibah seperti kecelakaan atau musibah lainnya.

Tidak ada salahnya jika menganggap Rebo Wekasan sebagai hari kesialan, sehingga kita jadi lebih berhati-hati dan memperbanyak berdoa. Namun ada juga ulama yang menyarankan agar tidak menganggap hari tertentu sebagai suatu pedoman, termasuk menjadikan setiap Rabu akhir bulan adalah hari nahas yang harus kita hindari.

#ElevateWomen