Tips Membedakan Gejala Pilek dan COVID-19

Annissa Wulan diperbarui 20 Okt 2021, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagaimana cara membedakan antara gejala demam biasa atau COVID-19? Gejalanya bisa sama, yang artinya kamu harus menjalani tes untuk mengetahuinya.

Di masa pra pandemi, jika kamu pilek dan sakit kepala, kamu hanya akan mengira bahwa kamu sedang pilek biasa dan mungkin bahkan kamu akan mengabaikannya, menjalani aktivitas seperti biasa, bahkan jika kemudian kamu merasa tidak enak badan. Tapi bagaimana sekarang kamu membedakan gejala tersebut dengan COVID-19?

Intinya, tidak bisa. Karena meskipun gejala demam adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek, gejala-gehala ini juga menjadi beberapa gejala utama COVID-19.

Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa orang yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 biasanya menunjukkan gejala yang tidak terlalu parah, seperti sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan kehilangan penciuman. Hidung berair dan sakit kepala adalah gejala dari banyak infeksi, tapi mungkin juga merupakan gejala pertama dan satu-satunya dari COVID-19.

Walaupun gejala utama COVID-19 yang paling banyak diberitakan adalah demam tinggi, batuk terus menerus, dan kehilangan indra penciuman atau perasa, varian Delta memiliki gejala yang berbeda. Dilansir dari independent.co.uk, berikut ini adalah beberapa gejala COVID-19 paling umum yang harus diwaspadai.

 

2 dari 2 halaman

1. Sakit kepala

Simak di sini beberapa gejala paling umum dari COVID-19 yang harus kamu waspadai.

Walaupun sakit kepala adalah gejala COVID-19 yang kurang dikenal, ini adalah salah satu tanda paling awal dan lebih umum daripada gejala batuk, demam, dan kehilangan penciuman. Studi menemukan sakit kepala akibat COVID-19 cenderung nyeri sedang hingga berat, terjadi di kedua sisi kepala, bisa berlangsung lebih dari 3 hari, dan cenderung menjadi resisten terhadap obat penghilang rasa sakit biasa.

2. Hidung meler

Prevalensi COVID-19 adalah faktor ketika tingkat sedang tinggi, kemungkinan pilek karena COVID-19 juga tinggi. Tapi, saat tingkat COVID-19 rendah, pilek lebih rendah kemungkinannya disebabkan oleh COVID-19 dan lebih mungkin disebabkan oleh pilek atau alergi.

3. Bersin

Bersin lebih dari biasanya bisa menjadi tanda COVID-19 pada orang yang telah divaksinasi, walaupun bersin jauh lebih mungkin menjadi tanda pilek atau alergi. Walaupun banyak orang dengan COVID-19 mungkin mengalami bersin, ini bukan gejala yang pasti karena bersin sangat umum.

4. Sakit tenggorokan

Banyak orang dengan COVID-19 melaporkan bahwa mereka mengalami sakit tenggorokan yang terasa mirip dengan yang mereka alami saat pilek atau radang tenggorokan. Sakit tenggorokan terkait COVID-19 cenderung ringan dan berlangsung tidak lebih dari 5 hari.

5. Hilangnya penciuman

Ini adalah salah satu gejala COVID-19 yang lebih terkenal dan walaupun orang yang mengidap COVID-19 mungkin tidak kehilangan indra penciuman mereka sepenuhnya, gejala ini mungkin berubah.

Alex Richter, seorang profesor imunologi klinis di University of Birmingham menyatakan bahwa tidak mungkin membedakan antara pilek dan COVID-19, secara klinis, karena keduanya hadir sangat mirip. Hanya pengujian PCR yang bisa membedakan keduanya.

#Elevate Women