Fimela.com, Jakarta Kata orang, Malang itu ngangenin. Apalagi kulinernya, bikin pengin kembali ke Malang terus. Salah satu makanan khasnya adalah Cwie Mie Malang. Sekilas, makanan berbahan utama mie ini memang mirip dengan mie ayam. Namun, dari topping yang digunakan sudah bisa langsung dikenali, mana mie ayam dan mana cwie mie malang.
Cwie mie memakai daging ayam yang dicincang sampai halus sampai terlihat seperti bubuk berwarna putih atau coklat muda. Di kota lain, mendapatkan cwie mie tak semudah di Malang.
Semakin berkembangnya teknologi, kini cwie mie dengan cita rasa khas Malang pun bisa dipesan dan dikirim ke luar kota. Warung Memos salah satunya yang menyediakan layanan pengiriman cwie mie ke luar kota Malang.
Dikemas dalam bentuk frozen, rasa cwie mie jadul khas Warung Memos ini setidaknya bisa mengobati rasa rindumu kala ingat Malang.
"Khusus untuk para perantau, produk Warung Memos seringkali jadi #ObatRinduMalang," kata pemilik Warung Memos, Ratna Wina.
Seperti Melahirkan Anak Kedua
What's On Fimela
powered by
Perempuan yang akrab disapa Wina ini juga menceritakan perjalanannya membesarkan Warung Memos sejak tahun 2017 untuk obat rindumu, Manis. Dia mengatakan, menjalankan Warung Memos seperti melahirkan anak kedua. Bagaimana tidak, mantan pekerja media online ini juga memiliki profesi lain sebagai penyiar radio.
"Warung Memos itu seperti adik dari anak tunggal saya, Namami. Dulu saat saya resign, saya berbicara dengan teman-teman saya lalu mereka meyakinkan saya untuk berani membuat bisnis makanan yang saya suka. Waktu itu bonek banget," kata Wina.
Dia menyadari, networking itu penting saat memulai usaha. Apalagi saat itu, dia baru saja kembali ke Malang, setelah cukup lama merantau di Jakarta. Tak hanya memulai membangun networking, bekal skill menulis di media cetak dan kemampuan memotret menggunakan handphone pun dia andalkan.
Namun semua tak semulus yang diharapkan. Tahun 2018, masa berat mulai dirasakan olehnya. Wina mengaku sempat kehilangan semangat, dagangan sepi namun dia tak berusaha untuk membuatnya ramai.
"Fase nggak PD menyerang. Akhirnya saya aktif ikut kelas-kelas gratis untuk UMKM di Malang. Satu demi satu nasihat dari para mentor saya aplikasikan dan voilaaa... Warung Memos bertumbuh dan bisa melalui masa-masa seru saat pandemi," ceritanya.
Lawan Rasa Malasmu dan Mulai!
Bukan hanya persaingan dengan sesama pebisnis kuliner, diri sendiri juga menjadi 'pesaing' berat untuk terus bertumbuh. Bagi Wina, melawan malas diri sendiri adalah tantangan berbisnis yang sebenarnya.
"Karena memiliki usaha apalagi yang dijalankan sendiri, kita harus bisa jadi apa saja. Mulai dari memikirkan konsep bisnisnya, konten sosmednya, belanja sampai packing dan juga pengiriman. Intinya fokus dengan apa yang kita bisa dan terus membuka wawasan, berkolaboras dan nggak takut salah kalau berbeda dengan yang lain," kata Wina.
Menurutnya, rencana yang sudah disiapkan juga lebih baik segera dijalankan. Terlalu banyak mikir dan overthinking justru mungkin bisa akan menggagalkan rencana. Konsistensi pun menjadi kunci utama.
"Kalau emang bisa metode open PO ya udah dijalankan, tapi jangan open PO kalau lagi butuh duit aja, harus rutin," pesannya.
Meski begitu, Wina berprinsip tidak perlu ngoyo agar bisnisnya bisa setara dengan orang lain. Semua harus dijalani dengan kemampuan. Seperti jika belum isa menambah tim, ya tak masalah dikerjakan sendiri dibantu dengan keluarga.
"Nanti jika tiba waktunya nambah tim, pasti semuanya smooth aja gitu," katanya.
Siaran Itu Tempat Me Time Aku
Sebagai seorang penyiar radio, berbisnis kuliner seperti ini tentu menyita waktu. Butuh time management yang baik agar masing-masing kesibukan tak saling ganggu. Bagi Wina, menerima dan mengerjakan pesanan sesuai dengan waktunya menjadi yang utama. Maka itu, tak jarang dia juga terpaksa menolak orderan lantaran waktunya yang tak sefleksibel jika dia tak memiliki pekerjaan lain.
"Tapi saya selalu jelaskan, kenapa nggak bisa melajani orderan yang mendadak, karena saya harus atur waktu produksi dan pengiriman. Kebanyakan costumer memahami kok," ungkap penyiar radio di Kota Malang ini.
Dia benar-benar harus membagi waktu secara tepat, agar pesanan tak terbengkalai. Sebelum memulai siaran siang, dia mulai menyiapkan pesanan. Ada pesanan yang hanya dari dalam Kota Malang, tapi nggak jarang pula pesanan dari luar Kota.
Dua pekerjaan ini dianggap Wina sebagai dua hal yang berbeda. Jika Warung Memos seperti anak keduanya, maka siaran menjadi tempat me time. Baginya, dua kesibukan ini untuk hidup dan menghidupi walaupun menguras energi, namun membuatnya happy.
"Siaran itu adalah tempatku me time, menyenangkan saat di dalam ruang siar untuk menemani pendengar. Selama suaraku masih dipakai, aku nggak akan resign. Sedangkan Bisnis kuliner untuk menyiapkan masa depanku juga, someday bisnis ini harus bisa jadi income utamaku dan jadi legacy untuk si memos," katanya optimis.
Dari dua kesibukannya ini pun dia banyak mendapatkan banyak hal. Tak hanya uang, tapi networking, teman-teman, sampai pengalaman yang mungkin tak pernah dia dapatkan jika saja tak memulai Warung Memos.
"Dari keduanya aku dapat kesempatan untuk jadi pembicara atau juga berbagai pengalaman ke teman-teman yang baru memulai usaha, sempat jadi fasilitator untuk Women Will punya Google, narasumber untuk Gerakan Literasi Digital Kominfo. Jadi semua kesempatan hadir karena kita melakukan dengan sepenuh jiwa dan raga," beber perempuan yang berpendidikan sebagai guru.
Obat Rindu Warung Memos Ada di ManisdanSedap.com
Kini usaha Wina agar orang-orang yang kangen dengan kuliner khas Malang terus dibesarkan. Salah satunya dengan bergabung sebagai seller di ManisdanSedap.com. Selain ada cwie mie Malang, menu yang bisa obati rindumu juga ada. Seperti rujak cingur, gorengan, lumpia, bakmie, gado-gado, dan banyak lagi, bisa kamu preorder.
Ada kemasan frozen yang bisa dikirim ke luar kota, ada pula makanan siap santap yang bisa langsung kamu preorder lewat ManisdanSedap.com. Sebagai tempat bertemunya para pebisnis kuliner dan pecinta kuliner, ManisdanSedap.com adalah bagian dari KapanLagi Youniverse (KLY). Digital Media Network ini juga menaungi Liputan6.com, Merdeka.com, Kapanlagi.com, Fimela.com, Dream.co.id, Brilio.id, Bola.com, Bola.net, dan Otosia.com.
"Kalau misalkan kirim ke luar Jawa, saya musti memastikan apakah ekspedisi dalam kondisi normal atau banyak pembatasan, karena produk memos yang frozen lebih baik dikirim dalam waktu maksimal 2x24 jam," pesan Wina untuk kamu yang sudah kangen sama cwie mie khas Malang.