Kisah Putri, Gadis Penyandang Disabilitas Rungu yang Pandai Melukis

Hilda Irach diperbarui 08 Okt 2021, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Nazila Putri Rutansyah adalah gadis penyandang disabilitas rungu atau Tuli asal Lebak, Banten yang pandai melukis. Meskipun menyandang disabilitas, gadis yang akrab disapa Putri ini sukses membuktikan bahwa hal tersebut tak menghalangi langkahnya mengejar mimpi.

Sang Ibu, Eneng Umiarsih (37) bercerita, awalnya disabilitas putrinya tidak diketahui karena secara fisik ia seperti anak pada umumnya.

“Awalnya aku tidak tahu kalau anakku anak berkebutuhan khusus karena Putri terlahir normal. Memang pada saat bayi, Putri sering sakit-sakitan hampir setiap bulan berobat ke dokter itu sampai usia 5 tahun,” kata Eneng, dilansir kanal Disabilitas Liputan6.com.

Hingga saat Putri menginjak usia 3 tahun, Eneng mulai menyadari bahwa buah hatinya tidak bisa merespons ketika dipanggil. Saat ia ingin meminta sesuatu, Putri cenderung menggunakan isyarat tangan bukan secara verbal.

“Setelah tahu seperti itu, aku bawa Putri ke dokter untuk konsultasi dan diperiksa ternyata pendengarannya terganggu,” tutur Eneng.

Menurut dokter, gadis yang kini menginjak usia 16 memiliki harapan untuk sembuh. Mendengar kabar tersebut, Eneng tidak menyerah untuk mengobati Putri.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Ingin Sekolah

Nazila Putri Rutansyah, remaja penyandang disabilitas rungu atau Tuli asal Lebak, Banten yang pandai melukis. Foto. Doc Pribadi.

Di usia 5 tahun. Putri minta disekolahkan. Mengetahui keinginan putrinya Eneng sempat bingung dan ragu apakah anaknya dapat mengikuti pelajaran atau tidak.  “Tapi memang anakku harus mendapatkan pendidikan, akhirnya aku coba mendaftarkan Putri di sekolah formal,” kata Eneng.

Selama 2 tahun, gadis berkulit putih itu mengikuti pelajaran di sekolah dasar umum. Namun, ia tak bisa merespons pelajaran dengan baik. “Dia hanya bisa menyalin tulisan yang ada di buku pelajaran,” lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Pindah ke Sekolah Khusus

Nazila Putri Rutansyah, remaja penyandang disabilitas rungu atau Tuli asal Lebak, Banten yang pandai melukis. Foto. Doc Pribadi.

Suatu ketika, ada salah satu teman Eneng yang datang ke rumah untuk mendata siswa disabilitas. Karena temannya merupakan seorang pengajar di sekolah khusus, Eneng pun merasa senang lalu menceritakan perkembangan anaknya ke temannya. Dari situ, ia pun tertarik untuk memindahkan Putri ke sekolah khusus.

Sejak tahun pertama bersekolah di sekolah khusus, Putri mulai memperlihatkan perkembangan yang baik. Kemampuan dan bakatnya pun mulai terlihat terutama di bidang seni lukis.

“Alhamdulillah setiap ada kegiatan di sekolah, Putri selalu diikutsertakan dalam kegiatan lomba mewakili sekolahnya sampai ke tingkat provinsi. Harapan aku sebagai orangtua semoga bakat putri tidak putus di jenjang sekolah saja,” cerita Eneng.

“Mudah-mudahan ke depannya dia bisa menggapai mimpi menjadi seorang pelukis yang hebat dan bisa melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi sesuai bakat dan minat Putri,” sambungnya.

Kini di usia 16, Putri tercatat sebagai salah satu siswa di salah satu SMALB di Banten dengan kemampuan melukis yang semakin berkembang.

#Elevate Women