Semangatnya Patut Dicontoh, Kakek Penyandang Disabilitas Hidup Sebatang Kara Bertahan Hidup dari Botol Bekas

Nabila Mecadinisa diperbarui 30 Sep 2021, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki kekuranga fisik bukan halangan bagi seseorang untuk tidak bisa berusaha. Rupanya kisah haru yang viral di kalangan warganet ini datang dari Aripin, seorang kakek penyandang disabilitas yang gigih untuk bertahan hidup. Aripin rela bekerja seorang diri. Ia adalah sosok sebatang kara yang harus berjuang untuk hidup. 

Sehari-harinya ia memungut botol bekas untuk sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Dikutip dari Merdeka.com, rupanya Aripin adalah penyandang disabilitas sejak kecil. Namun ia tak patah semangat. Justru membiasakan dirinya untuk melakukan aktivitas layaknya orang normal sehingga bisa bertahan hidup. 

Kakek Aripin tidak bisa berjalan. Ia hanya bisa merangkak. "Sedari kecil sudah mempunyai kekurangan fisik yang membuat ia berjalan hanya bisa merangkak," dikutip dari laman kitabisa.com.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Hidup sebatang kara

Ilustrasi kursi roda. (Sumber Pixabay)

Bahkan ia terpaksa harus hidup seorang diri karena kedua orangtua Aripin sudah meninggal dunia sejak beberapa tahun lalu. Aripin memiliki saudara, namun sang saudara tidak mendampinginya. Justru meninggalkannya begitu saja. 

Aripin adalah sosok yang oantang menyerah. Ia tidak berdiam diri menggantungkan hidupnya pada orang lain. "Hidup sebatang kara dan mempunyai kekurangan Pak Aripin tidak mau kalau harus meminta belas kasihan," dikutip dari laman kitabisa.com.

Meskipun menjadi pemulung, namun Aripin memiliki motivasi tersendiri. Ia mau hidup dan tidak menggantungkan hidup dari orang lain. Ia merangkak untuk memungut botol bekas. 

3 dari 3 halaman

Berjuang untuk hidup

ilustrasi botol bekas (Foto: Unsplash)

Dari hasil pulungnya tersebut, Arifin bisa mengantongi Rp500 ribu rupiah. Uang tersebut ia pakai untuk menyambung hidup. Bukan tanpa usaha, Aripin pernah menjajal bisnis ternak ayam. Namun sayang, usahanaya tersebut terus merugi. Menurut Aripin, "Selagi saya masih kuat bekerja, saya harus bekerja untuk hanya makan sehari-hari," kata dia.

#Elevate Women