Panduan Penggunaan Skincare yang Aman bagi Ibu Hamil Berdasarkan Masalah Kulit

Vinsensia Dianawanti diperbarui 13 Okt 2021, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Memasuki masa kehamilan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil demi menjaga kesehatan dirinya dan juga janin. Mulai dari memperhatikan apa yang ia konsumsi dan digunakan pada tubuh. Termasuk memperhatikan penggunaan produk kecantikan, seperti skincare.

Menurut dokter kulit Shereene Idriss dari Idriss Dermatology, kehamilan menjadi masa sulit bagi semua perempuan. Bukan hanya menjaga bayi dalam kandungan, melainkan ibu hamil juga harus menghadapi kondisi kulit yang berbeda.

“Menjadi hamil adalah saat yang tepat untuk menghargai diri sendiri dan memberi diri Anda istirahat dalam hal apa yang Anda rasakan tentang kulit terbaik Anda," kata dr. Idriss.

Ada banyak bahan dalam skincare yang dianggap tidak aman selama kehamilan. Sementara, ada beberapa kondisi kulit yang mungkin dialami ibu hamil, seperti jerawat dan stretchmark. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil bisa berkonsultasi dengan dokter kulit maupun dokter kandungan yang menanganinya selama masa kehamilan.

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Bahan yang harus dihindari

Ilustrasi/Shutterstock.com/WitthayaP

Dokter kulit Heidi Waldorf juga merekomendasikan untuk menghindari antibiotik dalam keluarga dengan tetrasiklin. Bahan umum yang dianggap tidak aman saat hamil termasuk asam beta atau alfa hidroksi (seperti asam salisilat), Retin-As, dan retinol. Selain itu, banyak serum dengan kandungan jenis vitamin C belum diuji untuk keamanan kehamilan.

Secara umum, ada alternatif bahan skincare yang lebih aman untuk mengatasi setiap masalah kulit yang dihadapi ibu hamil, mengutip dari Harpersbazaar.com

1. Jerawat

Asam azelaic menjadi bahan yang paling aman direkomendasikan bagi ibu hamil untuk mengatasi jerwat. Sementara sebagian obat bebas untuk jerawat belum tentu aman untuk kehamilan.

Idriss menyarankan untuk menggunakan benzoil peroksida maksimal 5 persen sebagai obat bebas. Jangan gunakan pasta gigi yang dikenal obat rumahan untuk mengatasi jerawat. Ada kalanya, obat rumahan justru membuat kondisi jerawat memburuk.

 

3 dari 4 halaman

2. Melasma

Kehamilan ada masa di mana perempuan rentan mengalami melasma, penggelapan kulit karena perubahan hormonal. Kunci untuk mencegahnya adalah menggunakan sunscreen sehingga kulit terhindar dari paparan sinar UVA dan UVB. Namun, hindari kandungan retinoid pada sunscreen. Ibu hamil bisa menggunakan sunscreen dengan kandungan titanium, seng, atau oksida besi untuk terhindar dari melasma.

3. Stretch mark

Menjaga kulit tetap kenyal dan lembap akan meminimalkan potensi timbulnya stretch mark selama kehamilan. Kamu bisa menggunakan lotion maupun petroleum jelly yang memiliki formula ringan namun memiliki hidrasi yang tinggi.

4. Rosacea atau kemerahan

Kemerahan pada ibu hamil terjadi karena ada peradangan dan iritasi pada kulit. Sehingga dicegah dengan menghindari sinar matahari tanpa adanya perlindungan kulit. Sementara jika rosacea sudah terjadi, bisa mengaplikasikan pelembap yang menenangkan, seperti niacinamide.

5. Ekzema dan psoriasis

Untuk kondisi kulit yang satu ini, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter secara langsung. Namun sebagai penanganan pertama, ibu hamil bisa menggunakan sabun yang ringan dan skincaare dengan kandungan yang menenangkan seperti, oatmeal.

Hal ini terjadi karena saat hamil, tubuh kita mengalami kondisi imunosupresi, sehingga kondisi autoimun seperti psoriasis dan eksim cenderung membaik dengan sendirinya.

4 dari 4 halaman

Simak video berikut ini

#elevate women