Fimela.com, Jakarta Satu tahun lebih berkutat dengan pandemi COVID-19, rasa waswas tentunya masih melingkupi masyarakat di Tanah Air. Perasaan khawatir ini pun juga dialami khususnya bagi orang tua yang memiliki anak kecil.
Seperti yang diketahui bersama, vaksin COVID-19 masih belum bisa dilaksanakan untuk anak di bawah 12 tahun. Oleh sebab itu, diperlukan perlindungan ekstra untuk menjaga kesehatan si kecil.
Tak hanya menerapkan 5M, perlindungan untuk si kecil bisa dilakukan dengan pola makan yang baik, istirahat cukup, berjemur di sinar mentari pagi serta imunisasi lengkap.
Pentingnya Vaksinasi Lengkap untuk Si Kecil
Imunisasi lengkap yang diberikan kepada anak baik melalui suntikan ataupun tetesan oral ke dalam mulut tak hanya bertujuan untuk meningkatkan imun tubuh. Lebih jauh lagi, vaksinasi lengkap tersebut juga bertujuan untuk melindungi tubuh dari penyakit berbahaya.
Memang benar jika vaksinasi tidak 100% mencegah si kecil terhindar dari penyakit. Namun risiko penularan akan sangat kecil dan memiliki gejala yang jauh lebih ringan dibanding dengan anak yang belum melakukan vaksinasi lengkap.
Dampak yang Bisa Terjadi Jika Si Kecil Tidak Mendapat Vaksin
Banyak risiko gangguan kesehatan yang mengancam jika si kecil tidak mendapatkan vaksinasi lengkap. Dokter Spesialis Anak OMNI Hospital Pulomas, dr. Caroline Mulawi, Sp.A mengatakan jika anak yang tidak diimunisasi memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi hingga menyebabkan kecacatan bahkan kematian.
Hal ini disebabkan karena tubuh tidak memiliki sistem pertahanan khusus yang dapat melindungi tubuh dari beraneka macam penyakit berbahaya yang mengintai, sehingga kuman akan semakin mudah berkembang biak dan menginfeksi tubuh si kecil.
Imunisasi Dasar Pada Anak dan Manfaatnya
Ada beberapa imunisasi yang wajib diberikan kepada anak agar terhindar dari risiko penyakit berbahaya. Berikut daftarnya
- Vaksin Hepatitis B untuk mencegah infeksi hati akibat virus Hepatitis B yang menyebabkan penyakit ringan. Meski ringan, gangguan kesehatan ini bisa berlangsung berminggu-minggu dan menyebabkan penyakit berbahaya di kemudian hari
- Vaksin Polio yang mencegah polio bagi anak. Polio menjadi berbahaya karena bisa menginfeksi tanpa gejala. Beberapa kasus juga menjadi sangat serius hingga menyebabkan kelumpuhan serta ketidakmampuan bergerak pada bagian tubuh tertentu. Vaksinasi polio sangat penting lantaran tidak ada obat khusus untuk infeksi ini.
- Vaksin BCG untuk mencegah tuberculosis yang disebabkan infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.
- Vaksin DPT yang merupakan kombinasi pencegah tiga penyakit, yaitu difteri, prtussis, dan tetanus.
- Vaksin PCV untuk mencegah penyakit seperti radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), serta infeksi darah (bacteremia).
- Vaksin rotavirus yang melindungi anak dari penyakit gastroenteritis (radang pada lambung dan usus). Biasanya diikuti dengan gejala seperti diare akut, muntah, demam, anak sulit makan dan minum serta sakit perut.
- Vaksin influenza untuk mencegah penyakit flu yang menyerang saluran pernafasan.
- Vaksin MR/MMR untuk mencegah penyakit Campak, Rubella dan Gondongan.
- Vaksin Japanese encephalitis (JE) untuk mencegah penyakit radang otak.
- Vaksin Varisela untuk mencegah cacar air atau chickenpox.
- Vaksin hepatitis A untuk mencegah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
- Vaksin tifoid polisakarida untuk mencegah penyakit tifus.
- Vaksin HPV untuk mencegah virus Human Papillomavirus yang menyebabkan infeksi kulit, termasuk kutil kelamin.
Dengan situasi pandemi yang tak kunjung mereda, perlindungan ekstra perlu dilakukan kepada anak agar si kecil terhindar dari risiko kesehatan. Jangan sampai terlewatkan vaksinasi untuk anak ya, Sahabat Fimela!