Fimela.com, Jakarta Putri penyanyi senior Nia Daniati, Olivia Nathania diduga melakukan tindak penipuan berkedok penerimaan PNS melalui jalur prestasi. Salah satu korban bernama Agustin, yang notabene mantan guru SMA Olvia, yang didampingi kuasa hukumnya, Odie Hudianto pun mengungkap pada awak media.
Menurut Agustin, ia mengetahui bahwa selainnya ada 16 orang. Namun, total korban disebut tak kurang dari 200 orang dengan kerugian mencapai 9,7 miliar rupiah. Dalam hal ini, Olivia dan suaminya, Rafly Noviyanto diduga bertanggung jawab.
Berikut beberapa fakta terkait kasus yang menyeret nama anak Nia Daniati tersebut ke ranah hukum. Apa saja?
What's On Fimela
powered by
Dilaporkan
Bersama suaminya, Olivia Nathania dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Jumat (24/9/2021) atas dugaan melakukan praktik penipuan modus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Kami laporkan Oli dan RAF yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan bahkan berani palsukan surat dengan kop BKN," ujar penasihat hukum korban, Odie Hodianto di Polda Metro Jaya, Jumat (24/9/2021) sebagaimana dilansir dari Liputan6.com.
Beri Syarat
Odie mengatakan bahwa kepada kliennya, Olivia menawarkan untuk ikut program penerimaan CPNS melalui jalur prestasi. Menurutnya, ini disiapkan untuk mengganti PNS yang meninggal dunia akibat Covid-19 maupun diberhentikan karena terjerat kasus pelanggaran berat.
Namun, selanjutnya Olivia mensyaratkan sejumlah uang dengan besaran bervariatif, antara Rp25 juta sampai Rp156 juta. Uang tersebut diserahkan secara langsung atau dikirimkan ke rekening atas nama Oli dan RAF.
“Oli memberikan kepastian kepada para korban, bahwa mereka semua pasti diangkat menjadi PNS karena mengaku kenal dengan pejabat BKN. Bahkan, ia siap mengembalikan uang apabila korban tidak diterima sebagai PNS," ujar dia.
Surat Palsu
Odie menambahkan jika tak lama setelah uang diterima oleh Oli dan RAF, para korban menerima surat-surat dengan kop Badan Kepegawaian Negara (BKN) lengkap dengan tanda tangan sang Kepala BKN. namun ternyata surat tersebut palsu.
"Nekat saya bilang. Cari uangnya terlalu berani. Kalau memang dia mencari uang, ya boleh. (Istilahnya) nipu enggak apa-apa tapi jangan bikin pemalsuan surat, kan begitu,” sambung Odie Hudianto.
Syukuran
Padahal, karena para korban sudah merasa diterima menjadi PNS, mereka pun sudah melakukan syukuran di rumahnya. Karenanya, ketika mengetahui bahwa ternyata ada dugaan tindak penipuan, mereka pun terpukul.
"Dan teman-teman semua hampir seluruhnya mereka mengadakan syukuran di rumahnya, sudah woro-woro ke semua tetangga ke teman-temannya bahwa sudah diterima sebagai PNS. Jadi bisa dibayangkan bagaimana malunya baik orangtuanya atau anaknya sudah ngomong diterima jadi PNS ternyata zonk," paparnya.
Tak Ada Daftarnya
Sebelum akhirnya melakukan pelaporan terhadap Olivia, pihak korban pun sudah melakukan pengecekan ke BKN. Diketahui bahwa tak ada nama-nama korban dan juga penerimaan PNS dari jalur prestasi.
"Dua minggu sebelum kami membuat laporan, kami memastikan kepada BKN (Badan Kepegawaian Negara), ada enggak nama-nama ini sebagai CPNS di BKN? Mereka bilang tidak ada. Apalagi pakai jalur prestasi, dari mana ceritanya ada PNS jalur prestasi? Ini kan buat kami ya sinting saja," kata Odie.
Tanggapan Nia Daniati
Agustin, sebagai korban dan memiliki riwayat hubungan baik dengan Olivia mencoba penyelesaian kekeluargaan. Namun jalan yang ditempuhnya seakan buntu. Sampai akhirnya ia bertemu langsung dengan Nia Daniati. Ia pun memberitahukan kasusnya dengan Olivia.
"Baru saat itulah saya bisa bicara dengan Bu Nia, tatap muka langsung, saya sampaikan: Maaf Bu Nia bukan maksud saya tidak sopan Bu Nia lagi ada di sini, karena saya sudah tiga kali ke rumah Ibu tidak bisa bertemu dengan Ibu,” katanya.
“Jadi saya sampaikan baik-baik terus Ibu Nia-nya menjawab: Titin maaf, Olivia itu sudah menikah jadi bukan menjadi tanggung jawab saya lagi. Itu jawaban dari Ibu Nia,” beber Agustin.
Jalan Buntu
Agustin sendiri tak menuntut pertanggung jawaban dari Nia Daniati selaku ibunda. Namun ia berharap Nia bisa menjadi jembatan penyelesaian. Nia pun menjawab siap. Namun, di hari yang dijanjikan, Agustin yang mendatangi kediaman Nia di kawasan Kalibata, tak diizinkan masuk oleh 3 orang pria penjaga rumah.
Gagal bertemu Nia Daniati, Agustin kemudian menghubungi pengacara Nia. Sang pengacara berjanji akan mencarikan solusi kasus ini. Sampai akhirnya, Agustin buka suara kepada awak media karena jalan yang ditempuhnya benar-benar buntu.