Fimela.com, Jakarta Di antara banyaknya profesi di Indonesia, peternak menjadi inti dari jalannya kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Demi menghasilkan produk-produk pangan terbaik, para peternak pun harus melalui banyak tantangan, seperti masalah lahan dan pakan. Seperti menghasilkan susu segar bagi masyarakat. Untuk menghasilkan susu dengan kualitas baik, tentu di belakangnya terdapat para peternak yang handal dalam pekerjaannya, tak terkecuali peternak perempuan.
Terlepas dari gender, peternak menjadi pekerjaan yang dapat dilakukan baik untuk pria maupun perempuan. Menjadi peternak sapi perah, bukan lah perihal hal yang mudah. Dibutuhkan keterampilan dan kemahiran serta sikap lembut dan sabar dalam prosedurnya. Menggebrak gerakan kesetaraan gender di Indonesia, peternak perempuan pun hadir untuk membuktikan bahwa baik pekerjaan yang mudah sampai rumit dapat dilakukan oleh mereka.
“17 SGDs (Sustainable Development Goals) menunjukkan, di mana goal ke-5 meruapakan, mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan. Untuk mengakhiri diskriminasi perempuan serta memberi partisipasi penuh dan efektif serta kesempatan yang sama bagi seluruh perempuan. Oleh karena itu, hakikat nasional untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, untuk meningkatkan kualitas SDM, baik sebagai pelaku maupun penerima manfaat, yang diselenggarakan di berbagai sektor,” ujar Eni Widayanti, S.E., MPP., M.S.E (22/09) selaku Asisten Deputi Pengarustamaan Gender Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, melalui Konferensi Pers: The Launching Kartini Peternak Indonesia Women Empowerment in Dairy.
Meningkatnya jumlah para peternak perempuan di Indonesia, telah membuktikan bahwa mereka juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan peternak pria untuk masyarakat. Peternak perempuan memiliki peran untuk meningkatkan potensi ekonomi dan produktivitas peternakan Indonesia.
Ingin menghadirkan lahan peternakan yang aman dan nyaman bagi para peternak perempuan, Frisian Flag Indonesia menghadirkan program Kartini Peternak Indonesia. Ingin menunjukkan bahwa para peternak perempuan dapat menjadi pahlawan peternakan Indonesia, Frisian Flag Indonesia akan melatih dan memantau kerja para peternak susu perah perempuan. Sehingga dapat menghasilkan susu segar dengan kualitas baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menghapus diskriminasi gender
Data menunjukkan bahwa diskriminasi gender masih terjadi di Indonesia, bahkan persentasenya masih tinggi. Masih adanya celah antara kedua gender membuktikan bahwa, perempuan masih mengalami diskriminasi gender baik di lingkungan maupun dunia kerja.
Menjadi peternak sapi perah, perempuan dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan keluarganya. Meski begitu, Eni Widayanti menjelaskan bahwa alokasi waktu bekerja perempuan setiap harinya, baru berjalan sekitar 1-2 jam. Dengan ini seharusnya peternak perempuan dapat diberi kesempatan waktu lebih, untuk berpotensi lebih dan mengoptimalkan peran mereka sebagai peternak.
Akses yang setara pun menjadi tuntutan bagi peternakan sapi perah Indonesia. Di mana perempuan juga harus mendapatkan hak yang sama dalam usaha ternak, meliputi kesehatan ternak, pakan ternak, tenaga kerja produktif, penyuluhan. Hal ini akan meningkatkan kualitas susu serta volume susu sapi yang diproduksi.
“Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama. Oleh karenanya pemenuhan ini menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan. Pangan senantiasa harus tersedia, secara cukup dan aman, bermutu dan bergizi. Pangan yang berasal dari hewani memiliki peran penting dalam kesehatan dan tumbuh kembang serta kecerdasan anak, di tengah isu kesehatan, seperti stunting,” drh. Makmun, M.Sc, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Susu pun menjadi bagian penting dari konsumsi pangan masyarakat Indonesia. Sumber protein untuk mencegah isu kesehatan serta meningkatkan tumbuh kembang anak dapat diperoleh dari konsumsi susu. Namun, data menyatakan bahwa konsumsi susu di Indonesia masih rendah.
Maka dari itu, peran peternak perempuan di Indonesia pun menjadi penting. Meningkatnya jumlah bibit sapi perah pada masa pandemi pun menjadi nilai positif bagi para peternak. Di mana mereka dapat menghasilkan hasil susu perah dengan jumlah yang lebih banyak dengan kualitas yang baik.
Program Kartini Peternakan Indonesia
Program Kartini Peternak Indonesia dihadirkan oleh PT Frisian Flag Indonesia untuk menghasilkan peternak perempuan Indonesia yang dapat menghasilkan produk terbaik bagi masyarakat. Meningkatkan produktivitas dan proses penghasilan susu perah menjadi kunci bagi Frisian Flag untuk menghadirkan susu dengan kualitas baik bagi para pelanggannya.
Kurangnya partisipasi perempuan dalam pelatihan untuk peternakan, tentu dapat mengurangi potensi ekonomi dan produktivitas tenaga kerja peternak. Hal ini datang dari berbagai faktor, seperti kecemasan lingkungan pekerjaan yang didominasi laki-laki. Maka dari itu, Frisian Flag ingin menyediakan lahan bagi peternak perempuan Indonesia untuk belajar dan melatih diri.
“Kita ingin para peternak perempuan untuk aktif berpartisipasi dalam pelatihan. Kita ingin mereka bisa merasa nyaman dalam menjalankan pelatihan serta menambah pengetahuan mereka, sehingga celah antara peternak laki-laki dan perempuan ini tidak terlalu jauh” ucap Tino Nur Hadiyanto, Extention Manager PT Frisian Flag Indonesia.
Penulis: Meisie Cory
#Elevate Women