Fimela.com, Jakarta Celana dalam mungkin menjadi pakaian yang jarang dibahas dibandingkan rok atau kaos yang lebih mudah terlihat. meskipun tersembunyi bukan berarti celana dalam tidak perlu dibahas sama sekali, apalagi permasalahan berapa kali bisa dipakai dan kapan harus diganti.
BACA JUGA
Namun kita bisa berpegang pada sekian poin ini.
1. Segera ganti jika usang
Sayangnya jawaban untuk pertanyaan tersebut tidaklah mudah dan jelas. Seperti dilansir dari Health.com, dikatakan seorang ginekologis bernama Taraneh Shirazian, MD, tidak ada risiko yang jelas mengenai memakai celana dalam lawas, namun alangkah baiknya jika segera diganti jika sudah usang untuk mencegah iritasi atau kemungkinan masalah lainnya.
2. Ganti ketika fungsinya sudah berkurang
Profesor klinik mikrobiologi dan patologi Philip Tierno, PhD juga mengatakan bahwa celana dalam tidak memiliki waktu kedaluwarsa, namun sebaiknya diganti jika secara umum sudah kehilangan fungsinya, seperti karetnya melar, kainnya menipis, pudar dan berlubang.
3. Ganti setelah dicuci 50 kali
Dilansir dari Independent.co.uk, celana dalam sebaiknya segera diganti jika sudah terlalu sering dicuci. Buat patokan 50 kali cuci sebagai ukuran kapan harus mengganti celana dalam. Semakin sering kamu memakainya, maka semakin cepat mendekati keusangan dan harus diganti.
4. Ganti setahun sekali
Jika kamu merasa bingung menghitung berapa kali dicuci, tips lain yang bisa diikuti adalah menandai per tahunnya. Jika celana dalam sudah sering dipakai dan dicuci, ganti saja setiap satu tahun sekali. Jika frekuensi pemakaiannya jarang, jangka waktu pakainya juga bisa lebih lama.
Itu dia jawaban atas pertanyaan berapa lama dan kapan harus mengganti celana dalam. Sudahkah kamu menyortir celana dalammu, Sahabat Fimela?
#ElevateWoman with Fimela