Fimela.com, Jakarta Bermain ‘cilukba’ mungkin terdengar sebagai permainan sederhana yang biasanya dimainkan dengan bayi atau balita. Sejak kita kecil, permainan sederhana yang satu ini sudah turun temurun diterapkan ke anak-anak. Namun siapa sangka, ternyata permainan ini memiliki banyak manfaat bagi perkembangan bayi dan balita, loh.
Melansir dari What to Expect, permainan cilukba ini merangsang indera bayi, membangun keterampilan motorik kasar, memperkuat pelacakan visualnya, mendorong perkembangan sosialnya, dan yang terpenting, menggelitik selera humornya.
“Permainan cilukba seringkali merupakan salah satu permainan pertama yang dipelajari bayi untuk dimainkan, dan karena mereka menyukai pengulangan, mereka pasti ingin memainkannya secara berulang,” ujar dr. O’Brien, seorang psikolog anak di Quirky Kid Clinic, melansir dari Essential Baby, Selasa (21/9).
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa permainan ini memiliki manfaat untuk perkembangan kognitif anak. Fimela.com telah merangkum empat manfaat bermain cilukba bagi bayi. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya.
What's On Fimela
powered by
Membangun Rutinitas dan Melatih Prediksi
Melansir dari What to Expect, Bermain cilukba bisa membangun rutinitas. Hal ini dikarenakan cilukba memiliki pola permainan yang sama. Biasanya dimulai dengan orangtua yang menutupi wajah mereka dengan tangan.
Namun, bisa juga ditambahkan beberapa variasi agar tetap menyenangkan dan menarik. Sebagai alternatif, kamu juga bisa mengangkat selimut di depan wajahmu. Seiring bertambahnya usia bayimu, mereka akan sering bermain cilukba dengan cara-cara lainnya, namun tetap dengan pola yang sama.
Rutinitas adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Beberapa rutinitas selalu tetap sama, tetapi ada pula yang berubah. Bermain permainan ini akan mengajarkan mereka tentang rutinitas sekaligus prediksi karena pola permainan yang berulang dan
Mengembangkan Kemampuan Bersosialisasi
Permainan ini tidak hanya bisa dimainkan dengan orangtua, tetapi siapapun bisa memainkan permainan ini. Dengan melibatkan orang lain, bayi akan belajar untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan kehadiran orang baru.
Ketika seorang anak terlibat dalam permainan cilukba, mereka juga mengembangkan keterampilan sosial. Dalam hal ini, beberapa keterampilan sosial yakni berbicara bergiliran dan melakukan kontak mata.
Biasanya, orang dewasa akan mengambil giliran dengan menutupi wajah mereka, dan hanya mengatakan ‘cilukba’. Setelah itu, anak akan mengambil giliran dengan cekikikan dan/atau bersuara sambil melihat orang dewasa. Hal itulah yang membuat mereka terbiasa untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain.
Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Berbahasa
Melansir dari seemeandliz.com, penting bagi orangtua untuk mencoba dan menggunakan bahasa yang sama berulang-ulang saat memainkan jenis permainan ini dengan anak. Jika anakmu berusia lebih dari 18 bulan, daripada mengatakan ‘cilukba’, kamu bisa mencoba mengajukan pertanyaan seperti “Di mana aku?” sambil memegang selimut di atas kepalamu.
Ketika anak melepas selimut, kamu dapat membalas dengan “Aku di sini” atau “Ini aku”. Melakukan ini berulang-ulang akan membantu anak mempelajari kata-kata ini.
Mendorong Ikatan Orangtua dan Anak
Anak bisa diajak bermain cilukba sejak mereka baru lahir. Orangtua bisa melakukannya dengan menutup muka menggunakan tangan, tepat di depan wajah bayi.
Wajah orang terdekat seperti orangtua menjadi fokus para bayi. Mereka akan heran dan penasaran dengan ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya. Hal inilah yang membuat ikatan antara orangtua dan bayi
Penulis: Chrisstella Efivania
#ElevateWomen