Akibat Covid-19 Kembali Meningkat, Singapura Tutup Sekolah Tatap Muka

Nabila Mecadinisa diperbarui 21 Sep 2021, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Singapura kembali dihadapkan dengan lonjakan Covid-19. Pada Jumat (17/9/2021) Kementrian kesehatan Singapura mencatat 935 kasus Covid-19 dalam sehari. Angka ini tercatat sebagai data tertinggi Covid-19 sejak bulan April tahun lalu. 

Dikutip dari Liputan6.com, rupanya akibat kasus yang terus bertambah, maka Singapura memutuskan pengalihan pembelajaran tatap muka menjadi sekolah online. Pemerintah Perdana Menteri Lee Hsien Loong memutuskan mengganti sistem belajar tatap muka jadi belajar dari rumah. 

Siswa sekolah dasar kelas 1-5 akan melangsungkan sistem belajar di rumah mulai 27 September hingga 6 Oktober mendatang.

2 dari 3 halaman

Siswa SD kelas 6 akan diliburkan

Ilustrasi Singapura (Dok.Unsplash/ Joshua Ang)

Sementara itu, siswa SD kelas 6 akan diliburkan beberapa hari sejak 25 September hingga sebelum pelaksanaan Ujian Nasional. Kebijakan tersebut dilakukan guna meminimalisir risiko penularan Covid-19 di sekolah.

"Dengan ujian tertulis nasional untuk tingkat SD yang semakin dekat, kami akan melakukan tindakan lebih lanjut untuk melindungi siswa yang belum memenuhi syarat secara medis untuk menerima vaksinasi dan memberi ketenangan para orang tua dan siswa," kata Menteri Pendidikan Singapura Chan Chin Sing seperti dikutip Reuters.

3 dari 3 halaman

Aturan masuk ke Singapura kembali diperketat

Maxwell Food Centre, destinasi wisata kuliner Singapura (Foto: cntraveler.com)

Sementara itu, Menkes Singapura, Ong Ye Kung memprediksi, pertambahan kasus covid-19 di Singapura akan lebih dari 1.000 kasus per hari. Sebab, ia melihat, pertambahan kasus dari hari ke hari semakin berlipat ganda.

"Saya pikir mari bersiap untuk kemungkinan melewati angka 1.000 segera. Itu tidak terduga, itu adalah perilaku khas gelombang transmisi yang biasanya memuncak antara empat dan hingga delapan minggu, atau 30, 40 kadang-kadang 50 hari," kata Ong Ye Kung, Sabtu (18/9/2021).

Peningkatan kasus Covid-19 terjadi setelah negara tersebut memberlakukan pelonggaran pembatasan Covid-19.

Kini pemerintah Singapura telah memperketat pelancong masuk ke negaranya. Pendatang diharuskan mengikuti tes reaksi rantai polimerase (PCR) pra-keberangkatan dalam waktu 48 jam, tes saat kedatangan, dan tes PCR pemberitahuan keluar rumah pada Hari ke-7.

#Elevate Women