Fimela.com, Jakarta Perfeksionis merupakan salah satu kualitas dari seseorang yang memiliki standar tinggi. Mereka yang memiliki sifat ini, cenderung sangat berhati-hati dalam menyelesaikan pekerjaan dan bersikeras untuk meningkatkan standar kualitas. Sayangnya, jika terlalu berlebihan, sifat ini hanya akan menghambatmu mencapai potensi yang lebih baik.
Lalu seperti apa sih tanda-tanda orang yang perfeksionis? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Mereka Mengharapkan Kesempuranaan dari Semua Orang
Sifat perfeksionis ini tidak hanya dilakukan pada diri mereka sendiri, tetapi mereka juga memiliki harapan yang tidak realistis dari semua orang. Mereka tidak memiliki kesabaran untuk menghadapi orang-orang yang tidak dapat memenuhi standar mereka. Mereka kritis terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.
2. Menyelesaikan Tugas Teppat Waktu
Orang-orang yang perfeksionis memiliki dorongan untuk menyelesaikan tugas secara efisien. Bahkan mereka akan memeriksa ulang pekerjaan mereka dengan teliti.
3. Melihat Kesalahan Sebagai Bukti Mereka Tidak Mampu
Perfeksionis tidak menganggap kesalahan sebagai kesempatan belajar. Sebaliknya, mereka berpikir setiap kesalahan yang mereka buat adalah bukti bahwa mereka tidak cukup baik. Mereka berbicara kepada diri mereka sendiri dengan kritik keras dan bahkan kesalahan paling kecil pun membuat mereka merasa bersalah.
4. Memberikan Banyak Energi untuk Menutupi Kekurangannya
Orang yang perfeksionis takut jika mereka direndahkan karena kekurangan mereka. Dalam upaya untuk mencegah hal tersebut terjadi, mereka mencoba untuk menjaga diri mereka agar terlihat sempurna. Banyak dari mereka yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain bahwa semuanya terlihat sempurna.
What's On Fimela
powered by
5. Menghindari Kegagalan
Seseorang yang terlalu perfeksionis lebih bermain aman. Mereka memiliki aktivitas yang kurang menantang. Mereka menolak mencoba hal-hal baru karena takut akan kegagalan. Padahal kamu bisa belajar dari kegagalan untuk mencapai kesuksesan, lho.
6. Kepercayaan Diri Bergantung pada Prestasi
Mereka bisa merasa percaya diri jika mereka mencapai prestasinya. Akan tetapi, jika terjadi satu kemunduran, kesalahan, atau penolakan kecil dapat membuat mereka merasa tidak percaya diri, mereka merasa seolah-olah mereka tidak mampu melakukannya dengan baik.
7. Kesehatan Mental Terganggu
Mencoba mencapai tingkat kesuksesan yang tidak realistis berdampak buruk pada kesehatan mental. Para peneliti telah menghubungkan perfeksionisme dengan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif, gangguan makan, dan depresi. Beberapa penelitian bahkan telah mengidentifikasi perfeksionisme sebagai faktor risiko untuk bunuh diri.
Memiliki sifat perfeksionis memang bagus, akan tetapi jika itu dilakukan secara berlebihan bisa merusak hubunganmu dengan orang yang ada di sekitarmu. Terlebih dengan rekan kerja atau juga pasanganmu. Buatlah standar yang realistis untuk mencapai segala sesuatu.
#ElevateWomen