Review Buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Endah Wijayanti diperbarui 15 Sep 2021, 15:05 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak semua hari yang kita lalui ini mudah. Tidak semua kejadian bisa membuat kita bahagia. Kadang ada masa-masa berat penuh  ujian dan cobaan yang harus kita lalui. Ada banyak perkara yang membuat kita seakan tak punya harapan hidup lagi. Rasanya ingin menyerah saja.

Bisa jadi ketika kita merasa ingin menyerah, yang kita butuhkan hanyalah sedikit jeda. Bisa jadi kita hanya sedang merasa lelah, sehingga yang kita butuhkan sebenarnya adalah istirahat. Istirahat dengan menepi sejenak, mencari tempat yang lebih tenang, dan perlahan menumbuhkan harapan-harapan hidup yang lebih baik lagi. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah./Copyright Endah

Judul: Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Penulis: Geulbaewoo

Penerjemah: Dewi Ayu Ambaar Rani

Pemeriksa bahasa: Nina Triana, Lia Andra Adriana

Penyunting: Francisca Ratna

Penyelaras aksara: Andry Setiawan

Desain sampul dan isi: Siska Kemala

Penata isi: @mnefend

Penata sampul: @baiknyarudi

Cetakan ketiga, Agustus 2021

Penerbit: Haru

Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan.

Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin.

Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untukmu yang merasa lelah dan jadi tak memiliki minat terhadap apa pun. Ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kalimat-kalimat dalam buku ini akan memberimu sedikit pemikiran yang baik tentang dirimu sendiri.

Semoga setelah membaca buku ini, kamu yang lelah bisa sedikit beristirahat dan bisa menemukan hal yang kamu sukai.

***

Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah, buku karya Geulbaewoo ini bisa menjadi salah satu buku yang dapat membantumu untuk bisa lebih banyak memeluk diri sendiri. Membantumu untuk kembali mencintai dirimu sendiri. Ketika tubuh dan pikiran sedang lelah, kadang kita butuh waktu untuk beristirahat sejenak dan menikmati ketenangan.

"Ketika kau sudah memilih tapi ternyata tidak tepat,kau masih bisa memilih yang lain.Jangan khawatir." (hlm. 88)

"Kecemasan itu datang ketika kau merasa terjauhkan dari orang yang kau sukai; ketika situasi tak kunjung membaik, tak peduli kerasnya usahamu; ketika kau mengerjakan sesuatu yang bukan keahlianmu." (hlm. 163)

Buku ini berisi sekumpulan esai pendek yang dibagi menjadi 3 bagian: Kau Pasti Bisa Mewujudkan Banyak Hal meski Harus Jatuh Bangun Berulang Kali, Untukmu yang Kelelahan karena Selalu Menahan Semuanya Sendirian, dan Kesukaan yang Paling Menunjukkan Jati Diri. Memuat berbagai topik seputar kegagalan, harapan hidup, prolema-problema hubungan, hingga menemukan kebahagiaan.

Beberapa tulisan di buku ini manis dan menghangatkan hati. Bahkan tidak sedikit yang bisa membuat kita kembali termotivasi dan bersemangat kembali. Namun, mungkin untuk pembaca yang lebih dewasa, beberapa bagian buku ini ada yang terkesan agak menggurui atau terlalu biasa. Apalagi untuk penggalan bait-bait yang terlalu ringkas, rasanya seperti membaca unggahan status seseorang yang di media sosial. Meskipun begitu, secara keseluruhan, buku ini cukup nyaman untuk dinikmati. Sangat pas dibaca ketika kita sedang jenuh atau butuh ruang untuk menenangkan diri.

Tidak pernah ada kata terlambat untuk lebih mencintai diri sendiri. Selalu ada kesempatan untuk membuat kita lebih ramah kepada diri sendiri. Saat ada banyak hal yang terasa rumit dan kompleks hingga membuat kita ingin menyerah, coba untuk ambil jeda sejenak dan beristirahat. Mungkin kamu hanya sedang lelah dan butuh jeda untuk mengisi kembali energi tubuhmu agar bisa kembali melangkah ke depan.

#ElevateWomen