Fimela.com, Jakarta Di era globalisasi ini, investasi bukan lagi hal yang asing terdengar di telinga kita. Singkatnya, investasi merupakan kegiatan tanam modal kepada suatu perusahaan atau aset dengan tujuan menerima manfaatnya di kemudian hari.
Sama halnya dengan menabung, berinvestasi juga memungkinkan setiap orang mendapatkan manfaatnya setelah beberapa waktu tertentu. Saat ini, banyak generasi muda yang akhirnya mulai sadar akan pentingnya perencanaan finansial dengan melakukan investasi melalui banyak aplikasi investasi yang tersedia secara online.
Kalangan muda saat ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, memiliki gaya hidup dinamis dan modern, serta cenderung mencari simplicity dalam produk atau layanan tertentu. Dalam hal ini, para kaum muda juga telah mengutamakan keuangan dalam prinsip hidup mereka.
Berbeda dengan Ersa Mayori yang menceritakan pengalaman seputar dunia keuangannya dalam virtual launching HSBC Premiere 2.0, Selasa (14/9). Ia mengaku bahwa dirinya baru melek finansial sekaligus investasi ketika dirinya menginjak usia dewasa, saat usianya menginjak 20-an.
What's On Fimela
powered by
Baru Sadar Pentingnya Investasi Saat Hamil Anak Kedua
Dalam virtual press conference tersebut, Ersa menjelaskan bahwa dirinya baru sadar akan pentingnya investasi ketika ia sedang hamil anak keduanya 13 tahun yang lalu.
“Sekitar 13 tahun yang lalu, waktu aku hamil anak kedua, anakku yang pertama usianya sudah menginjak 4 tahun. Jadi aku udah ngerasain, tuh, yang namanya nyari sekolah dan bayar uang sekolah untuk anakku yang pertama. Di situlah aku baru sadar, ternyata perencanaan dana pendidikan itu penting banget,” ungkapnya dalam press conference tersebut, Selasa (14/9).
Ketika ia akhirnya sadar tentang pentingnya merencanakan keuangan, akhirnya ia memutuskan untuk bertemu seorang financial planner. Setelah pertemuannya dengan financial planner tersebut, akhirnya membuat dirinya melek soal investasi karena ada banyak hal yang harus direncanakan, seperti dana darurat, dana kesehatan, dan dana lainnya yang harus dipersiapkan secara jangka panjang.
“Aku merasa telat banget baru tahu soal investasi ini ketika anakku udah mau dua. Jadi sekarang, karena aku nggak mau anakku telat kayak aku, aku ajari dia soal investasi sejak dia kecil,” tambahnya.
Cara Ersa Ajari Anak Melek Investasi Sejak Dini
Sejak dirinya sadar akan pentingnya perencanaan keuangan, akhirnya ia memilih untuk langsung mengajarkan anak-anaknya untuk paham akan konsep menabung sejak kecil.
Dibiasakan mulai dari tradisi ‘salam tempel’ ketika hari raya Idul Fitri, ia menekankan pada anak-anaknya bahwa uang yang diterima dari salam tempel tersebut harus ditabung di bank agar uangnya tidak hilang.
“Dulu waktu mereka masih kecil, biasanya mereka dapat uang dari salam tempel, kan, jadi setelah uangnya dikumpulkan sama mereka, pasti mereka pegang-pegang terus, tuh. Nah, suatu saat akhirnya aku coba ajak mereka ke Bank agar uang mereka bisa ditabung di rekening. But turns out, mereka nangis jerit-jerit karena uangnya hilang,” jelas Ersa.
Ersa menjelaskan bahwa saat itu dia memang salah karena belum memberikan pengertian menabung di bank kepada anak-anaknya, sehingga setelah uang tersebut disetor ke bank, ia baru memberikan penjelasan sederhana terkait menabung dan investasi kepada anak-anak.
“Ya, karena mereka jejeritan begitu, akhirnya aku jelasin pelan-pelan. Tetapi, mereka akhirnya mengerti secara perlahan dan jadi terbiasa karena aku selalu ajari mereka untuk selalu nabungin uang mereka ke bank,” pungkasnya.
Hal Penting dalam Mengajarkan Anak Berinvestasi
Menabung merupakan salah satu hal yang harus dibiasakan secara berkala menurut Ersa. Hal inilah yang selalu dilakukan kepada anak-anaknya sehingga mereka terbiasa akan konsep menabung dan berinvestasi.
“Mungkin kalau anak zaman dulu nggak pernah dilibatkan soal keuangan sama orangtuanya, sekarang zaman sudah berbeda, jadi usahakan anak-anak selalu terlibat soal investasi. Mulai saja dari cara sederhana, yakni menabung,” ungkapnya.
Namun, orangtua perlu mengajari konsep investasi dan menabung ini sesuai dengan umur mereka sehingga anak bisa paham konsep tersebut dengan contoh-contoh konkret sederhana, atau bahkan dengan dongeng atau cerita fiksi yang mengangkat tema tentang investasi.
HSBC Premier 2.0 menawarkan e-book berjudul “Fairer Tale" yang berisi tentang dongeng anak yang dibalut tentang kisah investasi, sehingga hal inilah yang merupakan cara tepat untuk mengajarkan anak melek investasi secara tidak langsung.
Ersa mengungkapkan bahwa setiap anak harus diberi edukasi soal keuangan dan investasi sedini mungkin. Semakin dini anak mengerti konsep investasi dan menabung, maka seiring berjalannya waktu, mereka akan sadar bahwa berinvestasi sangat bermanfaat bagi kehidupannya sekarang dan di masa yang akan datang.
“Pesanku untuk orangtua di luar sana, ajarkan anak soal konsep menabung sesuai dengan umurnya, dan libatkan anak untuk tahu soal perencanaan keuangan agar mereka bisa siap dan mandiri secara finansial ketika beranjak dewasa nanti,” tutup Ersa.
Penulis: Chrisstella Efivania
#ElevateWomen