Tips dan Trik Atasi Dampak Fisik dan Mental dari Gejala Long Covid-19

Fimela Reporter diperbarui 18 Sep 2021, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Long Covid-19 merupakan gejala Covid-19 yang masih dirasakan oleh penyintas meskipun ketika mereka telah dinyatakan sembuh. Gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita long Covid-19 adalah sesak napas, kelelahan ekstrem, serta gangguan jantung dan neurologis. 

Tidak hanya itu sering kali, keadaan mental penderita dampak long Covid-19 rentan untuk terganggu akibat gejala penyakit yang muncul terus menerus. Tentunya hal ini dapat menimbulkan gejala mental seperti stres, depresi, kecemasan dan gejala psikis lainnya. 

Melihat seringnya muncul kasus ini di masa pandemi, Good Doctor dalam acara Good Talk, bersama para ahli menyampaikan informasi penting bagi para penyintas Covid-19. Mereka pun membagikan tips dan trik bagi para penyintas untuk mengatasi dampak gejala Covid-19 yang berkepanjangan. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Mengenal gejala Long Covid-19

Gejala long Covid-19 dapat bertahan lebih lama hingga berbulan-bulan (pexels.com/pixabay)

Diketahui dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagian banyak dari penderita kasus Covid-19 akan sembuh dan kembali sehat dalam jangka waktu beberapa minggu. Namun, pada beberapa kasus dampak dari gejala akan bertahan lebih lama bahkan berbulan-bulan. 

“Long COVID-19 adalah apabila setelah empat pekan sejak mulai merasakan gejala COVID-19 sampai dinyatakan negatif, masih timbul gejala sisa. Gejala ini dapat berupa sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan. Meskipun gejala Long COVID-19 ini bisa diatasi secara medis, pasien COVID-19 perlu tetap selalu waspada. Apabila mengalami Long COVID-19, pasien harus lebih hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari, namun bukan berarti berhenti sepenuhnya. Pasien harus mengatur kegiatan mereka agar tidak terlalu kelelahan, melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan, dan lakukan kegiatan fisik dengan teratur agar otot-otot tetap bekerja. Apabila gejala semakin memburuk, segera hubungi dokter,” ujar dr Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD.

Meskipun sudah dinyatakan negatif, sang penyintas tetap dapat merasakan gejala yang sama, gejala ini disebut sebagai Long Covid-19. Hal ini terjadi kepada sebanyak 5 sampai 20 persen penyintas Covid-19. Pasien ini tidak akan menularkan gejalanya kepada orang sekitar, tetapi beberapa pasien akan mengalami komplikasi medis yang mungkin mengakibatkan efek kesehatan yang berkepanjangan. 

3 dari 3 halaman

Cara terbaik untuk mengatasi gejala Long Covid-19

Menjaga kesehatan mental menjadi penting bagi para pasien yang terkena Long Covid-19 (unsplash.com/Emma Simpson)

Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth dan Sahabat Sentra Vaksinasi Serviam, menyatakan bahwa kunci terbaik untuk mengatasi gejala dan dampak Long Covid-19 adalah dengan menjaga kesehatan mental. Hal ini menjadi penting bagi mereka yang mengalami gejala ini, karena dampak dari komplikasi medis yang berkepanjangan dapat menurunkan kesehatan mental.

Studi yang dipublikasikan oleh The Lancet pada April 2021 menyatakan bahwa sepertiga penyintas COVID-19 telah didiagnosis dengan gejala neurologis atau psikologis, termasuk kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan psikosis, dalam 6 bulan setelah mereka tertular COVID-19. Maka dari itu, berpikiran positif menjadi penting bagi para penyintas. 

“Kesehatan mental perlu diperhatikan apabila seseorang mengalami Long COVID-19, apalagi karena mereka akan merasakan frustasi karena gejala penyakit masih dirasakan walaupun mereka sudah dinyatakan sembuh. Dalam perjalanan untuk sembuh dari Long COVID-19, para pasien harus mengerti bahwa ini merupakan sebuah proses. Akan ada hari-hari dimana gejala terasa lebih berat dibandingkan hari lainnya. Dalam kondisi seperti ini, support system dari keluarga dan teman dapat membantu. Selain itu, dengan menciptakan rutinitas yang baik dan tetap aktif, dapat memicu endorfin dan juga meningkatkan mood,” ucap Ratih Ibrahim.

Good Doctor sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia memiliki visi untuk menyediakan layanan telemedis terpadu untuk para masyarakat. Dengan Good Doctor, kita dapat mengonsultasikan keluhan kesehatan dengan mudah tanpa pergi ke luar rumah. Tentunya hal ini juga akan menjaga kesehatan kita selama masa pandemi berlangsung. 

“Good Doctor selalu berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 melalui berbagai inovasi dan program kami. Para pasien Long COVID-19 bisa berkonsultasi seputar kesehatan fisik dan mental dengan mitra dokter dan psikolog Good Doctor melalui Klinik Lawan Covid-19 dan dapatkan juga informasi lengkap seputar COVID-19 mulai dari artikel Kesehatan terkini, vaksinasi COVID-19, tes COVID-19, vitamin dan obat, serta konsultasi dengan dokter di COVID-19 Care Center, melalui Aplikasi Good Doctor. Untuk mereka yang belum melakukan vaksinasi juga dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Good Doctor,” tutup dr. Adhiatma Gunawan selaku Head of Medical Good Doctor.

 

Penulis: Meisie Cory

#Elevate Women