Fimela.com, Jakarta Perkembangan kognitif anak dirumuskan menjadi 4 tahap menurut Jean Piaget yang merupakan seorang psikolog anak asal Swiss. Teori Piaget menunjukkan bahwa anak bergerak melalui empat tahap perkembangan mental yang berbeda.
Dalam hal ini, teorinya tidak hanya berfokus pada pemahaman bagaimana anak memperoleh pengetahuan, tetapi juga pada pemahaman sikap kecerdasan. Keempat tahap tersebut antara lain tahap sensori-motorik (0-2 tahun), tahap pra-operasional (2-7 tahun), tahap operasional (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (12 tahun ke atas).
Piaget percaya bahwa anak-anak mengambil peran aktif dalam proses belajar, bereksperimen, dan belajar tentang dunia. Mereka melakukan pengamatan dan berinteraksi dengan dunia sekitar mereka sehingga mereka terus menambah pengetahuan baru, membangun pengetahuan yang telah mereka dapatkan dan mengadaptasi ide-ide yang dipegang sebelumnya untuk mengakomodasi informasi dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan.
Ketika anak sudah mulai bisa mengatakan kata-kata baru, bahkan mereka dapat mengikuti instruksi sederhana dari orangtuanya, mereka telah mencapai tahap pra-operasional, dan di tahap inilah orangtua memiliki peran penting untuk bisa memaksimalkan perkembangannya.
Dalam hal ini, Fimela.com telah merangkum dari berbagai sumber terkait tahap pra-operasional dalam perkembangan kognitif anak. Berikut penjelasan selengkapnya.
What's On Fimela
powered by
Apa itu Tahap Pra-Operasional?
Melansir dari Verywellmind.com pada Senin (13/9), tahap pra-operasional adalah tahapan ketika anak telah mampu untuk berbicara dan memiliki kemampuan berbahasa dibanding pada tahap sebelumnya. Kemunculan bahasa ini merupakan salah satu ciri utama dari tahap perkembangan pra-operasional.
Tahap ini berlangsung dari sekitar usia 2 hingga 7 tahun. Dalam hal ini balita akan mencapai tahap pra-operasional antara usia 18-24 bulan, dan mereka telah membangun pengalaman mereka tentang dunia di sekitar mereka bahkan mereka dapat menggunakan pemikiran logis dan mampu membayangkan sesuatu.
Karakteristik dalam Tahap Pra-Operasional
Melansir dari Healthline, terdapat 8 karakteristik dalam tahap pra-operasional, antara lain:
- Egosentrisme: Anak berasumsi bahwa orang lain dapat melihat, mendengar, dan merasakan hal yang sama dengan yang mereka lakukan, tetapi mereka belum mampu untuk memahami sudut pandang orang lain, dan apa yang orang lain rasakan.
- Pemusatan: Anak cenderung untuk fokus hanya pada satu aspek situasi dalam satu waktu. Dalam hal ini, mereka hanya dapat fokus pada satu aspek (misalnya panjang) dan tidak dapat menerima atau memanipulasi dua aspek sekaligus (misalnya panjang dan angka).
- Konservasi: konservasi berkaitan dengan pemusatan. Ini merupakan pemahaman bahwa kuantitas tetap sama bahkan jika kamu mengubah ukuran, bentuk, atau wadahnya. Piaget menemukan bahwa kebanyakan anak tidak dapat memahami konsep ini sebelum dirinya berusia 5 tahun.
- Bermain paralel: anak mungkin akan berbicara dan menggunakan ucapan mereka untuk bisa mengekspresikan apa yang mereka lihat, rasakan, dan butuhkan. Namun, mereka belum menyadari bahwa berbicara adalah alat untuk menjadi sosial.
- Representasi simbolik: ketika anak berusaha 2-3 tahun, anak mulai menyadari bahwa kata-kata dan objek adalah simbol untuk sesuatu yang lain, atau menggunakan kata ganti untuk menyebut suatu benda atau seseorang.
- Berpura-pura: Menurut Piaget, permainan pura-pura anak akan membantu mereka memantapkan konsep yang mereka kembangkan secara kognitif. Inilah saatnya kamu memainkan permainan pura-pura, seperti kamu berpura-pura menjadi penjual roti, atau pengemudi bus, sehingga anak bisa memposisikan dirinya sebagai pembeli atau penumpang.
- Artifisial: Piaget mendefinisikan karakteristik yang satu ini sebagai pemahaman anak terhadap segala sesuatu yang ada dan terjadi harus dibuat oleh makhluk hidup seperti Tuhan ataupun manusia.
- Ireversibilitas: dalam tahap ini, anak tidak dapat membayangkan bahwa urutan peristiwa dapat dibalik ke titik awalnya.
Ide aktivitas untuk pengembangan tahap pra-operasional
Orangtua berperan penting untuk pengembangan kognitif anak, terutama di masa-masa emas ketika anak telah memasuki tahap pra-operasional saat mereka berusia 2-7 tahun. Maka dari itu, berikut pilihan aktivitas yang bisa kamu lakukan untuk membantu memaksimalkan perkembangan mereka.
- Bermain peran untuk membantu anak mengatasi egosentrisme karena ini merupakan cara tepat untuk menempatkan diri mereka pada posisi orang lain.
- Biarkan anak bermain dengan bahan yang dapat berubah bentuk sehingga mereka dapat mulai memahami konservasi, seperti plastisin. Hal ini juga dapat membantu anak mengembangkan representasi simbolik jika mereka membentuk plastisin tersebut menjadi bentuk huruf dan bentuk-bentuk lainnya.
- Mainkan permainan penciuman dan rasa. Tutup mata anak dan dorong mereka untuk menebak sesuatu berdasarkan bau atau rasanya.
Penulis: Chrisstella Efivania
#ElevateWomen