Fimela.com, Jakarta Memiliki karier sebagai pengacara dan kemudian menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), tak membuat Maruli Tampubolon berhenti dari passionnya di bidang musik.
Di tengah kesibukannya sebagai pejabat negara, Maruli justru semakin semangat berkarya di dunia musik. Terbukti, 17 lagu lintas genre dengan gaya musik dan arransemen yang berbeda berhasil dikemas Maruli secara apik di album debut bertajuk Kisahku.
"Saya coba memberikan warna yang cukup variatif di industri musik. Genre cukup berbeda antara satu lagu dengan yang lainnya tapi di dalam perbedaaan tersebut yang kita temukan adalah music anak bangsa mewarnai Industri Musik Indonesia. Ngga ada salah nya kan?" kta Maruli Tampubolon.
Lebih lanjut, anak bungsu pengacara Juan Felix Tampubolon ini mengatakan bahwa setiap perbedaan dalam lagu-lagunya itu merupakan cermin dari semboyan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika yang diterjemahkannya dalam karya musik.
"Itulah implementasi Bhinneka Tunggal Ika dalam saya mengekspresikan kecintaan saya terhadap Musik dan Negara all at once," papar Maruli Tampubolon.
Kisah 17 Lagu
17 lagu yang ada di album Kisahku adalah Lelah Memikirkanmu, Ruang, Dalam Kesemuan, Never Stand Alone, In Your Presence, Butterfly, Semurni Embun Pagi, Kuingin Kemesraan, Kau ucap Selamat Tinggal,Bahagia Tanpaku, Lumpuhnya Jiwa, Masih Cinta, Maafkanlah, Tak Seperti Dulu, Tak Mungkin Kembali, Damang Dainang, dan Silent Night.
Belasan lagu yang ada di album Kisahku menceritakan tentang apa itu arti cinta, keluarga, dan persahabatan. Misalnya saja di lagu Damang Dainang. Lagu berbahasa Batak ini menceritakan tentang kerinduan anak terhadap sosok orang tua yang sudah tidak ada lagi.
Lalu ada lagu Butterfly, karya duetnya bersama Raisa juga menjadi bagian dalam perjalanan karir musiknya. Lagu Butterfly merupakan lagu Original Soundtrack dari film yang ia perankan bersama Raisa yang berjudul “Terjebak Nostalgia”.
"Itu salah satu lagu terbaik, liriknya saya tulis sendiri dan musiknya saya kerjakan dengan sahabat baik saya Aldi Nada Permana. That song is beautiful indeed,” paparnya.
Bersyukur
Memiliki sebuah album memang sebuah signature dari seorang penyanyi atau musisi. Karenanya, ketika sudah bisa mewujudkan mimpinya untuk merilis album, Maruli Tampubolon pun bersyukur. Ia tak menyangka di tengah kesibukannya masih mampu mewujudkan keinginan terdalam.
"Setelah berkecimpung selama delapan tahun lebih di industri musik menjadi profesional singer, saya berterimakasih sama Tuhan bahwa saya diberikan kesempatan untuk merilis album Kisahku. Tidak terasa sudah ada 17 lagu yang setidaknya ada suara saya di sana dan menjadi bagian dari penciptaan karya karya music tersebut," ucapnya.
"Ya lagu-lagu tersebut sudah ada di berbagai digital platforms sehingga masyarakat bisa mendengar album Kisahku secara gratis," ungkap lelaki kelahiran 26 Maret 1987 ini.
Libatkan Teman Musisi
Sebagian besar lagu yang berada di album tersebut merupakan hasil karya perjalanan kisah Maruli yang selama ini kebanyakan memproduksi musik lalu hanya disimpan di hp-nya untuk dibagikan kepada kalangan-kalangan internalnya saja.
Bahkan ada yang lupa dan hanya tersimpan di memori handphone saja. Lalu ia tidak ingin menyimpannya terlalu lama lagi, karena Maruli semakin percaya diri untuk merilis album Kisahku. Di sini, ia mengaku bahwa banyak teman musisi yang terlibat.
"Banyak sekali orang-orang yang membantu saya di balik pembuatan album ini. Saya suka untuk berkolaborasi untuk menghasilkan semangat baru dan energi positif yang satu frekuensi untuk membentuk suatu kualitas keindahan Musik. Lagu-lagu di album Kisahku sangat variatif," paparnya.
"Ada beberapa lagu yang dibuat dengan tema orkestrasi. Adapun lagu-lagu yang saya mix and match dengan nuansa pop, R&B, Klasik dan lain sebagainya. Saya juga merasa kualitas vokal itu akan berkembang kalau kita mau mengasahnya dengan konsisten dan tentunya kematangan dan kedewasaan bernyanyi itu hanya bisa kita dapatkan dari pengalaman yang kita lalui," tandas Maruli Tampubolon.