Fimela.com, Jakarta Kesadaran untuk investasi memang sudah meningkat beberapa waktu terakhir. Terbukti dengan melonjaknya jumlah investor di pasar modal sebesar 56%, sesuai dengan data dari Bursa Efek Indonesia.
Namun di samping itu, tak sedikit pula investor pemula yang melakukan kesalahan investasi sehingga mengakibatkan kerugian.
Dikutip dari laman OJK, berikut 7 kesalahan yang harus dihindari pemula saat melakukan investasi.
1. Tidak memiliki tujuan yang jelas
Sebagian besar investor terutama para pemula tidak memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi. Kebanyakan hanya ikut-ikutan namun tidak mengerti instrumen yang digunakan untuk berinvestasi. Untuk itu investasi memerlukan tujuan yang jelas.
Tentukan apa yang ingin kalian capai dari berinvestasi. Baik itu untuk dana pendidikan perguruan tinggi anak atau untuk pensiun.
2. Tidak realistis terhadap risiko
Dalam berinvestasi, risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil investasi. Semakin besar uang yang ditanamkan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi.
Banyak investor yang tergiur dengan tingkat keuntungan yang tidak wajar, ditambah lagi apabila risiko yang ditawarkan minim. Jangan sampai kalian cepat tergiur dengan janji keuntungan yang tidak wajar.
Pastikan institusi yang menawarkan investasi telah memiliki izin salah satu lembaga yang berwenang (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), dan Kementerian Koperasi dan UKM).
3. Tidak melakukan analisis yang jelas
Ada banyak instrumen investasi yang tersedia, namun tak seluruh instrumen tersebut cocok untuk semua orang.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan berinvestasi, pastikan kamu melakukan perhitungan sebelum menempatkan dana dalam jumlah yang cukup besar pada suatu instrumen. Perlu untuk menganalisis dengan matang kemungkinan keuntungan yang diperoleh dalam suatu periode beserta risiko yang mungkin terjadi.
4. Fokus ke jangka pendek
Meskipun diperlukan kesabaran lebih karena waktu yang dibutuhkan relatif lama, berinvestasi dalam jangka panjang umumnya lebih menguntungkan.
Menurut OJK, banyak investor pemula yang hanya fokus untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek, padahal time horizon suatu instrumen tergantung dari jenis investasi dan berapa lama investasi tersebut berjalan.
5. Tidak melakukan diversifikasi investasi
Hal yang perlu dihindari lainnya adalah menempatkan seluruh uang yang dimiliki pada satu instrumen investasi. Sebab, jika instrument tersebut mengalami kebangkrutan, maka risiko yang akan ditanggung jadi semakin besar.
Oleh sebab itu, Sahabat Fimela perlu melakukan diversifikasi berbagai aset yang dimiliki dan membagi risiko ke berbagai instrumen.
6. Tidak fokus ke rencana yang sudah dibuat
Hal lain yang berpotensi menggagalkan investasi adalah kurangnya fokus pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena itu, kedisiplinan diperlukan untuk dapat menghindari hal-hal yang menggagalkan investasi.
7. Terlalu cepat mengambil keputusan
Ini menjadi kesalahan umum yang sering kali dilakukan semangat yang terlalu tinggi tanpa pertimbangan yang matang, memungkinkan kita salah dalam memutuskan. Hal ini pada akhirnya menggagalkan kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil yang tinggi.
Ada beberapa prinsip investasi yang baik menurut OJK, yakni mempersiapkan kondisi keuangan yang sehat dan pengelolaan keuangan yang baik, memahami risiko, nikmati manfaat, serta memilih produk pasar modal sesuai dengan kebutuhan jangka waktu investasi.
#Elevate Women